Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Xavi Hernandez dan Joan Laporta punya pandangan berbeda terkait transfer bintang Paris Saint-Germain, Neymar.
Paris Saint-Germain memboyong Neymar dari Barcelona pada musim panas 2017.
Demi mendapatkan bintang timnas Brasil tersebut, PSG sampai harus memecahkan rekor transfer pembelian termahal.
Les Parisiens mengeluarkan biaya mencapai 222 juta euro (sekitar Rp3,6 triliun) untuk membeli Neymar dari Barcelona.
Tujuan PSG mengontrak Neymar adalah untuk membantu mereka menjuarai Liga Champions.
Trofi Si Kuping Besar menjadi target utama PSG sejak diakuisisi oleh Qatar Sports Investments (QSI) pada 2011.
Neymar sendiri sudah berpengalaman di kompetisi antarklub paling elite Benua Biru.
Penyerang berusia 31 tahun itu pernah mengantarkan Barcelona menjuarai Liga Champions 2014-2015.
Namun, hingga sekarang, Neymar belum mampu merealisasikan target PSG tersebut.
Neymar sebenarnya nyaris membawa klub ibu kota Prancis memenangi Liga Champions musim 2019-2020.
Saat itu, PSG berhasil lolos ke partai final.
Namun, mereka hanya sanggup menjadi runner-up setelah kalah 0-1 dari Bayern Muenchen.
Hal itu pun membuat Neymar dianggap gagal memenuhi ekspektasi klub.
Kegagalan mantan penyerang Santos itu biasanya akan dimaafkan oleh penggemar PSG dengan penampilan tajamnya di sepanjang musim.
Namun, pada musim 2022-2023 kemarin, performa Neymar menurun drastis.
Dia hanya tampil 29 kali di lintas kompetisi karena banyak menghabiskan waktunya di ruang perawatan akibat cedera.
Dari jumlah laga tersebut, Neymar menciptakan 18 gol.
Alhasil, Neymar pun banyak mendapat serangkaian perlakuan tidak menyenangkan dari suporter PSG.
Mereka mencomooh Neymar hingga menggeruduk rumahnya.
Hal itu yang kemudian membuat Neymar tak lagi betah di PSG dan ingin pergi pada musim panas ini.
Dia bahkan telah meminta PSG untuk memasukkannya ke dalam daftar jual.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-1 - Dibuka Man City, Chelsea vs Liverpool Main Minggu
Andaikata berhasil meninggalkan Parc des Princes, Neymar berencana untuk pulang ke klub lamanya, Barcelona.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, menyukai gagasan tersebut.
Apalagi, El Barca tengah membutuhkan sosok pengganti Ousmane Dembele yang tinggal selangkah lagi pindah ke PSG.
Selain itu, Laporta juga menilai kedatangan Neymar akan memberi dampak positif dari sisi bisnis klub.
Laporta optimistis bisa menarik banyak sponsor baru ke Barcelona karena Neymar memiliki nilai jual yang tinggi.
Semua itu dilakukan Laporta demi meraup banyak keuntungan sehingga dirinya bisa memperbaiki finansial Barcelona.
Namun, Xavi Hernandez tak setuju dengan rencana sang presiden.
Juru taktik asal Spanyol itu khawatir kehadiran Neymar bakal merusakan keharmonisan tim.
Baca Juga: Ancelotti Masih Kecewa, Ragukan Peluang Real Madrid di Liga Spanyol
Pasalnya, Neymar dikenal mempunyai ego yang besar.
Itu bisa berdampak buruk bagi keutuhan skuad Barcelona.