Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Siap-siap, Tetangga Indonesia OTW Jadi Juara Piala Dunia Wanita 2023

By Ade Jayadireja - Rabu, 16 Agustus 2023 | 06:45 WIB
Penyerang andalan timnas Australia, Sam Kerr. (TWITTER.COM/CHELSEAWESP)

BOLASPORT.COM - Negara tetangga Indonesia, Australia, berpotensi menciptakan kejutan dengan menjadi kampiun Piala Dunia Wanita untuk kali pertama.

Timnas putri Australia berada di ambang sejarah pada Piala Dunia Wanita 2023.

Mereka benar-benar memaksimalkan keuntungan sebagai tuan rumah.

Dukungan dari satu negara telah membawa skuad berjulukan Matildas itu mencapai semifinal.

Dalam perjalanannya, Australia menyingkirkan tim-tim tangguh seperti Denmark dan Prancis saat babak 16 besar serta perempat final.

Australia pun ditunggu Inggris pada babak empat besar.

Duel kedua kubu dijadwalkan berlangsung Rabu (16/8/2023) di Stadium Australia.

Melansir dari Fifaplus, ada lima alasa mengapa Australia bisa menuntaskan turnamen sebagai juara.

PEMAIN KE-12

Kesuksesan mencapai semifinal Piala Dunia Wanita 2023 telah membuat Matildas mendapat dukungan dari seluruh penduduk lokal.

Australia sendiri bukan negara 'pemuja' sepak bola, tetapi kini para penonton memenuhi stadion ketika Sam Kerr dkk bertanding.

Warga Negeri Kanguru bersatu dalam mendukung timnas putri mereka.

Nah, faktor tersebut bisa mendorong timnas wanita Australia untuk terus melangkah jauh di turnamen tahun ini dan bahkan mengangkat trofi.

"Australia, sejujurnya, telah menjadi pemain ke-12 bagi kami sepanjang turnamen," ucap kiper Matildas, Mackenzie Arnold.

"Terima kasih khusus kepada mereka. Mereka sungguh luar biasa. Saya sangat bangga menjadi orang Australia," ujarnya.

DUA GELANDANG JAGOAN

Australia mengandalkan perpaduan dua gelandang senior dan muda, Katrina Gorry serta Kyra Cooney-Cross.

Gorry tidak menunjukkan tanda-tanda melambat meski menginjak usia 31 tahun, terbukti dari jarak yang telah ditempuhnya sejak awal turnamen (57,68 km).

Sementara itu, Cooney-Cross memang masih berumur 21 tahun, namun memiliki ketenangan seperti pemain berpengalaman.

Dia mampu mengalirkan bola dari lini pertahanan ke sektor depan secara mulus.

Duet Gorry dan Cooney-Cross merupakan elemen penting dalam laju Australia ke semifinal.

Jika mereka terus tampil gemilang, sangat terbuka peluang bagi tuan rumah untuk jadi juara.

JAGOAN DI BENTENG TERAKHIR

Jangan lupakan peran Mckenzie Arnold sebagai benteng pertahanan terakhir Australia.

Salah satu aksi sensasional sang kiper adalah ketika adu penalti melawan Prancis pada perempat final.

Arnold mampu mementahkan tendangan tiga eksekutor tim rival.

Memiliki pemain tangguh di bawah mistar gawang bakal meningkatkan peluang Australia untuk merengkuh titel juara.

Ditambah lagi, Arnold punya kepercayaan diri sangat tinggi untuk membawa timnya berjaya di tanah sendiri.

"Saya pikir kami bisa menjadi juara," tutur pemain West Ham United itu.

"Saya rasa tidak ada yang akan berada di sini jika mereka tidak berpikir bahwa mereka bisa memenangkannya. Kami mencoba untuk menghadapi setiap laga satu per satu."

"Kami akan merayakannya sebentar, tetapi perputaran laga cepat, jadi besok kami akan meninjau ulang permainan dan menatap pertandingan berikutnya," ujar Arnold menambahkan.

GABUNGAN GAIRAH MUDAH DAN PENGALAMAN

Pelatih timnas putri Australia, Tony Gustavsson, menemukan keseimbangan tepat antara para pemain muda yang bersemangat dan pemain veteran.

Alanna Kennedy (28 tahun) dan Clare Hunt (21) berkolaborasi dengan sangat baik di lini belakang.

Gorry dan Cooney-Cross juga tampil apik sebagai nyawa sektor tengah Matildas.

Adapun Mary Fowler, yang berusia 20 tahun, bermain di antara pemain sayap berpengalaman seperti Caitlin Foord dan Hayley Raso.

Perpaduan mereka semua tampak menyatu dengan baik.

TENAGA SIMPANAN SANG KAPTEN

Sam Kerr absen di seluruh pertandingan grup melawan Irlandia, Nigeria, dan Kanada.

Sang kapten baru muncul tatkala Australia menyingkirkan Denmark pada babak 16 besar.

Lalu saat perempat final kontra Prancis, Kerr masuk sejak menit ke-55 dan tampil sampai adu penalti, yang menghasilkan waktu istirahat untuknya lebih dari satu jam.

Dengan waktu rehat sebanyak itu, Kerr punya tenaga lebih saat menghadapi Inggris.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P