Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menjadi orang terkuat kedua sepanjang sejarah setelah menambah satu trofi.
Pep Guardiola mencetak rekor pribadi usai kembali membawa trofi untuk Manchester City.
Musim 2023-2024 masih menjanjikan periode penuh trofi bagi tim asuhan Pep Guardiola.
Piala Super Eropa menjadi gelar terbaru yang dipersembahkan sang pelatih untuk klubnya.
Manchester City harus bersusah payah untuk meraih gelar pertama mereka musim ini.
Sevilla memberikan perlawanan berarti hingga memaksa pertandingan harus berlanjut ke adu penalti.
Setelah hasil imbang 1-1, Manchester City akhirnya memenangi adu penalti dengan skor 5-4.
Piala Super Eropa menjadi trofi ke-15 yang dipersembahkan Guardiola untuk Manchester City.
Jika menghitung raihan trofi secara keseluruhan, prestasi Guardiola menjadi semakin besar.
Guardiola sudah memenangi 36 gelar sepanjang kariernya sebagai pelatih klub.
Torehan tersebut ia bukukan bersama tiga klub yang terdiri dari Barcelona, Bayern Muenchen, dan Manchester City.
Rekor ini menaikkan status Guardiola di antara pelatih legendaris lainnya.
Dilansir BolaSport.com dari Sport, Guardiola kini menjadi pelatih dengan gelar terbanyak kedua sepanjang sejarah.
Ia baru saja melampaui rekor yang sebelumnya menjadi milik Mircea Lucescu.
Mircea Lucescu berhasil mengumpulkan sebanyak 35 trofi sepanjang kariernya.
Baca Juga: Messi Mudah Berpaling, Sang Sahabat Bisa Dilupakan Inter Miami
Guardiola hanya kalah dari rekor milik mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson.
Sepanjang karier, Sir Alex Ferguson sudah memenangi total 49 trofi bergengsi.
Mengingat Guardiola masih aktif, rekor Sir Alex pun bisa dilampaui di masa depan.
Pelatih asal Catalunya tersebut tinggal menjaga konsistensi dalam membawa timnya meraih juara.
Dari tiga klub, Guardiola tidak pernah gagal untuk mempersembahkan gelar.
Pelatih berusia 52 tahun tersebut juga selalu dianugerahi skuad yang bertabur bintang.
Guardiola dan raihan trofi pun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kariernya.
Meski masih tergolong pelatih muda, ia sudah menempatkan namanya di antara para legenda.