Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi, berbicara tentang kekuatan PSM Makassar.
Laga pekan ke-9 Liga 1 2023/2024 mempertemukan Persebaya dengan PSM di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (18/8).
Pada pertandingan ini tim Bajul Ijo dalam motivasi tinggi untuk meraih kemenangan di kandang.
Apalagi, pekan lalu akhirnya Alwi Slamat dkk sukses meraih kemenangan perdana di Stadion GBT.
Namun, tim lawan juga tidak bisa dianggap remeh karena beberapa pemain tim Juku Eja berpotensi menjadi ancaman bagi Persebaya.
Baca Juga: Aji Santoso Pede Penuhi Target dari Persikabo 1973, tapi...
Uston Nawawi menjelaskan, kekuatan PSM sebenarnya cukup merata.
Pemain asing dan lokal mereka memiliki kualitas yang hampir setara.
Termasuk Wiljan Pluim dan Kenzo Nambu yang menjadi motor serangan tim.
Namun, Persebaya akan bekerja keras demi mendapatkan kemenangan.
"Kekuatan PSM hampir merata, baik pemain asing ataupun lokal.'
"Terus untuk Pluim dan Nambu memang pemain bagus ya."
'Tapi kita tidak silau dengan itu yang penting kita fight di lapangan untuk mewujudkan kembali 3 poin," kata Uston Nawawi, Kamis (17/8/2023).
Baca Juga: Aji Santoso Ungkap Alasan Pilih Persikabo 1973, Akui Digoda 3 Tim Lain
Demi mewujudkan tiga poin semua persiapan sudah dilakuakan dengan maksimal.
Semua pemain siap bertanding untuk laga melawan PSM.
"Intinya kita sudah siap untuk menghadapi pertandingan besok melawan PSM Makassar."
"Kita tahu PSM adalah juara bertahan tapi tidak masalah."
"Kita siap intinya siap untuk pertandingan besok," ujarnya.
Baca Juga: Masih Proses Nego, Persebaya Belum Akan Kenalkan Pelatih Baru
Dari sisi pemain, Reva Adi optimis Persebaya bisa meraih kemenangan di laga besok.
Mereka akan berjuang demi kembali mempertahankan tren positif.
Apalagi, laga besok tim Bajul Ijo akan bermain di depan suporter mereka sendiri.
"Pastinya kita ingin melanjutkan tren positif ini."
"Apalagi kita main di kandang main di hadapan Bonek dan Bonita."
"Jadi kami dari pemain akan berjuang mati-matian untuk tiga poin itu tinggal di Surabaya," katanya.