Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Austria 2023 - Seperti Lelucon, Marc Marquez Sang Pemegang 8 Gelar Juara Dunia Akhirnya Raih Poin Lagi

By Delia Mustikasari - Senin, 21 Agustus 2023 | 10:45 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memberikan tanda tangan MotoGP 'Hero Walk' jelang sesi sprint MotoGP Austria 2023 di Red Bull Ring, Sabtu (19/8/2023). (ERWIN SCHERIAU/AFP)

BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, minimal bisa sedikit tersenyum setelah mampu menyentuh garis finis pada balapan MotoGP Austria 2023 di Red Bull Ring, Minggu (20/8/2023).

Marquez finis di urutan ke-12 dan mendapat tambahan 4 poin setelah tidak tampil pada lima balapan karena cedera dan gagal finis pada empat balapan lainnya.

Pembalap 30 tahun itu mengakui bahwa mencetak poin pertamanya pada MotoGP tampak seperti lelucon.

"Ya, terlihat seperti lelucon, tetapi itu kenyataannya! Ini pertama kalinya saya menyelesaikan balapan Minggu dan poin pertama musim ini Minggu," kata Marquez dilansir dari Crash.

"Pada dasarnya mudah dipahami. Maksud saya, Anda hanya mendekati balapan dengan mentalitas lain sama seperti yang saya lakukan di Silverstone."

"Oke di Silverstone saya jatuh, tetapi itu lebih merupakan insiden balapan, bukan karena melewati batas. Hari ini saya keluar dengan ban belakang lunak dan selangkah demi selangkah saya mendapatkan ritme saya."

"Saya sedikit mendorong di tengah balapan karena saya melihat perasaan saya baik. Pada akhirnya seperti yang kami perkirakan bannya turun cukup banyak, tetapi itu bisa diterima," ucap pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu.

Sebelum ke Austria, satu-satunya poin Marquez musim ini datang dari balapan Sprint di Portimao (ke-3), Le Mans (ke-5) dan Mugello (ke-7).

Marquez membuat kemajuan yang stabil dari urutan ke-18 di grid pada Minggu dan finis sebagai pembalap Honda teratas .

Dia tertinggal 23 detik di belakang pemenang balapan Francesco Bagnaia (Ducati).

"Tentu saja, saya tidak senang finis 23 detik di belakang pembalap yang finis pertama. Kami tidak bisa bahagia dan itu bukan mentalitas saya," ujar pembalap Spanyol itu.

"Tetapi pada akhirnya, kami perlu mendekati balapan dengan cara yang berbeda. Saya berusaha untuk tidak membuat kesalahan dan melakukan balapan jarak jauh," kata Marquez.

"Ini adalah pendekatan yang sulit untuk pembalap seperti saya, tetapi itu satu-satunya pendekatan."

"Jika tidak kami lihat dengan motor ini, pada saat ini, ketika Anda merasa tidak enak badan dan Anda mencoba sedikit lebih banyak, mudah untuk melakukan kesalahan dan jatuh seperti kemarin dengan Nakagami dan hari ini dengan Joan Mir," tutur Marquez.

Baca Juga: Valentino Rossi Mulai Ketar-ketir, Ingin Pertahankan Muridnya yang Sedang Laris meski Tak Dapat Motor Resmi Ducati

MotoGP Austria adalah akhir pekan pertama bagi Marquez dengan high downforce baru Honda aero, tetapi masalah cengkeraman belakang RCV terus berlanjut dan dia mencoba perubahan set-up besar sampai balapan.

"Kami mencoba banyak hal selama akhir pekan ini. Setiap lari adalah motor yang berbeda. Seperti pagi ini ada perubahan besar dan karena alasan itu, saya terakhir melakukan pemanasan, tetapi kami mengerti itu bukan arahnya," ucap Marquez.

"Untuk balapan utama ada perubahan kecil, sedikit lebih baik, teapi berlawanan arah dengan pemanasan. "

"Jadi selangkah demi selangkah kami mencoba menganalisis karena dengan aero baru ini juga motornya benar-benar berbeda."

Marquez berada di urutan ke-19 di kejuaraan dunia, dengan 19 poin

Pengamat MotoGP dari TNT Sports, Neil Hodgson mengatakan bahwa hasil tersebut menyakitkan bagi Marquez.

"Dia tersenyum, tetapi itu pasti membunuh jiwanya di dalam. Marc adalah binatang, bukan? Mesin pemenang. Juara dunia delapan kali," ujar Hodgson.

"Dia tidak pernah lamban, tidak pernah puas dengan apa pun. Tetapi, dia harus melakukannya. Dia mencoba mengumpulkan data."

"Dia punya kontrak dengan Honda tahun depan. Saya yakin dia melakukan semua yang dia bisa untuk keluar dari situ. Saya yakin dia akan mencoba naik motor lain," kata Hodgson.

Mantan pembalap, Sylvain Guintoli juga mengomentari finis pertama Marquez.

"Seberapa banyak dia berjuang. Pole lap yang dia lakukan, barisan depan, dan apa yang dia lakukan di awal musim, dia over-riding," ucap Guintoli.

"Sangat menyenangkan untuk menonton, hiburan yang luar biasa. Dia membuat beberapa kesalahan juga."

"Tetapi, begitu banyak kecelakaan untuknya. Dia tidak bisa melanjutkan. Dia telah menekan tombol reset. Dia pada dasarnya menggunakan balapan sebagai ujian untuk meningkatkan motornya karena dia tahu bahwa dia tidak berada di level kompetisi," tutur Guintoli.

Marquez menjadi satu-satunya pembalap yang menggunakan ban belakang lunak, pertanda dia mengabaikan hasil untuk benar-benar memprioritaskan pengembangan motor masa depan Honda.

Dia dikontrak untuk tetap bersama Honda selama masa kontraknya hingga akhir tahun depan dan menyatakan bahwa akan bertahan sampai saat itu.

Namun, Marquez juga menggoda dengan beralih ke KTM yang berlaga di balapan kandang mereka di Austria.

Baca Juga: Johann Zarco Mantap Tinggalkan Ducati demi LCR Honda, Alex Marquez Haturkan Semangat Sindiran

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P