Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Malaysia, Misbun Sidek, berharap Lee Zii Jia mengatasi badai untuk bersinar pada Kejuaraan Dunia 2023 di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, 21-27 Agustus.
Misbun Sidek yang merupakan mantan pelatih Lee Zii mengatakan bahwa Lee harus mampu mengubah kritik sebagai motivasi.
Lee akan mengawali perjuangan pada Kejuaraan Dunia 2023 dengan menghadapi wakil Indonesia, Jonatan Christie..
Misbun percaya bahwa kontroversi sebelum turnamen besar bisa menjadi berkah tersembunyi.
"Netizen sibuk membicarakan masalah yang sedang dihadapi Zii Jia saat ini dan mungkin itu akan menghilangkan fokus luar biasa dari ekspektasi mereka terhadapnya pada kejuaraan dunia," kata Misbun dilansir dari The Star.
"Mungkin status sebagai underdog akan berhasil untuknya. Zii Jia memiliki senjata, keterampilan, dan teknik tetapi tidak konsisten," ucap Misbun.
"Permainannya sudah bisa diprediksi dan masih belum stabil, tetapi saya yakin dia punya potensi untuk bersinar pada turnamen ini Jika dia bisa sedikit lebih konsisten."
"Biarkan raketnya berbicara di pertemuan dunia," ujar Misbun.
Hanya beberapa hari sebelum kejuaraan dunia, pelatih Lee saat ini, Wong Tat Meng , turun ke media sosial untuk mengecam Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) karena menegakkan aturan mereka tentang pakaian yang dikenakan jika ingin berlatih di BAM.
Menurut aturan badan nasional, pemain independen hanya bisa berlatih di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) di Bukit Kiara seminggu sekali jika mereka mengenakan pakaian sponsor Yonex.
Yonex adalah sponsor resmi BAM, sedangkan Zii Jia didanai oleh Victor.
Karena itu, Lee harus menolak undangan untuk berlatih pelatnas Malaysia dan dia akhirnya melampiaskan kekesalannya di platform media sosialnya.
Baca Juga: Bukannya Merenungi Kesalahan, Jorge Martin Masih Sesumbar Usai Gagal Podium pada MotoGP Austria 2023
Lee Zii Jia di segmen komentar postingan Tat Meng mengatakan. "Jangan bilang saya 'berkepala besar' jika saya tidak datang untuk latihan, Aishhhhh...sangat sulit untuk menjadi LZJ, karena semuanya salah, saya bingung," tulis Lee.
Akibat pernyataannya, keduanya mendapat kritikan dari legenda tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei dan beberapa mantan pemain internasional termasuk Datuk Seri Jalani Sidek.
Misbun, bagaimanapun berharap Lee Zii Jia akan membuat Malaysia bangga pada kejuaraan dunia.
"Saya sungguh berharap Zii Jia dan semua pemain bulu tangkis Malaysia akan lebih cemerlang dari lawan mereka," kata Misbun.
Selain Lee, wakil Negeri Jiran lainnya yang akan bertanding pada hari pertama kejuaraan dunia adalah Ng Tze Yong. Ng akan menghadapi Zhao Jun Peng (China).
Dari tunggal putri, Goh Jin Wei menghadapi Vivien Sandorhazi (Spanyol), sementara Selvaduray Kisona bertemu dengan Pai Yu Po (Taiwan).
Sementara itu, mantan pelatih bulu tangkis nasional Malaysia, Rashid Sidek, masih merasa bahwa Viktor Axelsen (Denmark) berada di atas yang lain, tetapi setuju bahwa beberapa pebulu tangkis sudah bisa mengejar.
"Ini akan menjadi pertandingan tunggal putra yang menarik kali ini," kata Rashid.
"Di atas kertas, Axelsen terlihat bagus. Dia juga memiliki keuntungan sebagai tuan rumah. Dia terdorong untuk menjadi orang Denmark pertama yang menang di halaman rumahnya," tutur Rashid.
"Namun, kami telah melihat beberapa kejutan pada kejuaraan dunia di masa lalu. Jadi, kami tidak bisa mengesampingkan yang lain."
"Saya benar-benar merasa bahwa para pemain muda seperti Kodai (Naraoka/Jepang) dan Kunlavut (Vitidsarn/Thailand) memiliki peluang untuk menjadikan edisi ini tak terlupakan bagi mereka."
Rashid juga merasa China memiliki sisi yang kuat untuk mengakhiri penantian panjang gelar tunggal putra mereka."
"Mereka memiliki empat pemain berkualitas (Shi Yu Qi, Li Shi Feng, Lu Guang Zu, Zhao Jun Peng) dalam persaingan. Gelar tunggal putra sudah lama tidak direbut China dan pernah didominasi oleh Lin Dan, Chen Long, Yang Yang dan lain-lain," katanya.
"Kita bisa mengharapkan mereka untuk membuat kehadiran mereka sangat terasa kali ini."
Lin Dan lima kali merebut gelar juara dunia diikuti Yang Yang (2); Chen Long (2); Han Jian, Zhao Jianhua, Sun Jun, Xia Xuanze dan Chen Jin (1).
Namun, mereka belum pernah memenangkan nomor tunggal sejak prestasi Chen Long pada 2015 di Jakarta.