Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada satu hal yang tak disukai pelatih Liverpool, Juergen Klopp, dari suporter timnya.
Liverpool menang lewat cara comeback ketika menjamu Bournemouth pada pekan kedua Liga Inggris 2023-2024.
Bermain di Anfield, Sabtu (19/8/2023), mereka menang 3-1 setelah kebobolan lebih dulu oleh Antoine Semenyo.
Tiga gol balasan dari Luis Diaz, Mohamed Salah, dan Diogo Jota membalikkan keadaan sekaligus menghadirkan tiga poin buat The Reds.
Di tengah laga, tepatnya babak kedua, suporter tuan rumah melantunkan nyanyian yang merujuk pada nama Klopp.
Namun, pria asal Jerman itu tidak bereaksi dengan baik.
Klopp tampak gelisah di pinggir lapangan dan memberikan isyarat kepada fan Liverpool agar berhenti bernyanyi.
Kenapa sang nakhoda begitu gusar?
Baca Juga: Persebaya Bertekad Raih 3 Poin di Kandang PSS Sleman, Ini Pesan Uston Nawawi ke Pemain
Tarik mundur ke Mei lalu, Klopp sudah melarang fan Liverpool untuk mengelu-elukan namanya saat laga berlangsung.
Alasannya pun unik, yakni karena takut bawa sial.
Klopp menganggap nyanyian dari penggemar Liverpool seperti menandakan kejemawaan, padahal pertandingan belum selesai.
Dia pernah nyaris mendapat malu tatkla Liverpool menjamu Tottenham Hotspur pada pekan ke-34 Liga Inggris 2022-2023.
Kala itu, fan tuan rumah menyenandungkan nama Klopp saat Si Merah unggul 3-0.
Yang terjadi selanjutnya adalah Spurs menyamakan kedudukan via gol Harry Kane, Son Heung-min, dan Richarlison.
Liverpool beruntung bisa mencetak satu gol lagi melalui Diogo Jota sehingga menyegel kemenangan 4-3.
"Saya harus mengatakan sekarang, saya mencintai mereka semua tetapi bernyanyi dengan memakai nama saya, jangan lakukan," tutur Klopp dalam konferensi pers pasca-laga kontra Spurs.
"Kalau kalian mau bernyanyi, lakukan setelah pertandingan di bar atau manapun karena itu seperti menutup permainan."
"Kami memimpin 3-0 dan saya mendengar 'Saya senang Klopp adalah Merah'. Ini belum selesai."
"Akan sangat bagus jika kalian melakukannya nanti. Skor 4-3, semua orang senang, dan kami memasuki bagian akhir pertandingan, suasana seperti sebuah ledakan yang tidak pernah dilupakan oleh siapa pun," kata si mantan bos Borussia Dortmund.
Klopp memang unik karena sering melakukan hal tidak lazim.
Tak heran jika banyak orang menuduh Klopp percaya takhayul.
Sebagai contoh, dalam beberapa kesempatan, eks pemain Mainz itu enggan melihat pemain Liverpool mengambil penalti.
Klopp membalikkan badan dari lapangan ketika anak asuhnya menendang dari titik putih.
"Saya tidak terlalu sering melihat penalti," ujarnya.
"Secara umum, saya tidak percaya takhayul. Namun, ketika kami mengeksekusi penalti, hal itu mungkin menunjukkan sesuatu yang sangat berbeda," ucap Klopp.
Klopp juga menolak menggunakan jas sewaktu Liverpool bersua Chelsea dalam final Piala Liga Inggris 2021-2022.
“Saya tidak akan mengenakan jas, tapi itu bukan karena saya percaya takhayul,” kata Klopp saat konferensi pra-laga melawan Chelsea.
“Saya cukup yakin seseorang telah mengatakan kepada saya sebelum final Piala Liga bahwa saya perlu mengenakan jas.”
“Ya, Liga Champions pada 2013, jujur, itu benar-benar konyol tapi seseorang mengatakan kepada saya bahwa saat itu saya diharapkan untuk mengenakan setelan jas di pinggir lapangan dan kemudian ketika saya melihat pelatih pertama di sebelah saya tanpa setelan itu, saya pikir 'apakah Anda bercanda?’. Saat itulah saya tidak mau lagi.”
“Tidak, saya tidak akan memakai jas di hari pertandingan kecuali itu adalah aturan. Saya tidak pergi sebagai gelandangan ke pernikahan atau acara lainnya."
"Ada hal-hal yang harus Anda kenakan, tapi jika saya memiliki pilihan bebas, saya tidak akan mengenakan jas,” tutur dia.