Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wakil Indonesia terakhir pada sektor tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo, harus kandas pada babak 32 besar Kejuaraan Dunia 2023.
Chico terpaksa mengakui keunggulan lawannya yang merupakan unggulan kesembilan, Prannoy H. S. dari India.
Bertanding di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Selasa (22/8/2023), kampiun Taipei Open itu takluk dengan skor cukup telak 9-21, 14-21.
Reli panjang langsung tercipta sesaat laga baru dimulai. Kedua pemain terlibat duel sengit untuk memperebutkan poin pembuka.
Prannoy lebih dulu mencetak angka pertama usai smes lurusnya tak mampu dikembalikan dengan sempurna oleh Chico.
Namun Chico langsung merespons yang juga melancarkan smes keras untuk menyamakan skor menjadi 1-1.
Prannoy kembali unggul dengan selisih dua angka, tetapi penampilan gigih dan ulet dari Chico berhasil memaksa skor seimbang lagi pada 4-4.
Sayangnya, Chico harus kembali tertinggal dengan defisit empat angka menjadi 4-8.
Chico masih membalas dua angka lagi sebelum Prannoy mencapai interval gim pertama dengan keunggulan 11-6.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Makin Solid, Dejan/Gloria Pede Tatap Ujian Sesungguhnya
Pada break interval, kepala pelatih tunggal putra pelatnas PBSI, Irwansyah, mengarahkan Chico untuk lebih berani melancarkan serangan dan tampil lebih lepas.
Akan tetapi Chico masih belum bisa keluar dari tekanan ketika Prannoy terus memberikan bola-bola sulit.
Banyak pengembalian bola tanggung dari Chico yang menjadi santapan empuk bagi Prannoy.
Dengan cepat, juara Malaysia Masters tersebut memperbesar keunggulannya hingga 10 angka pada skor 18-8.
Terlalu mudah bagi Prannoy dengan melepaskan smes-smes keras yang sering berbuah poin.
Lagi, bola tanggung dari Chico langsung disambar saja oleh Prannoy untuk mengakhiri gim pertama dengan skor 21-9.
Jelang gim kedua, coach Irwansyah kembali memberikan arahan kepada Chico untuk lebih bervariasi dalam melancarkan serangan serta menekan sejak awal.
Hampir sepanjang gim pertama banyak pukulan Chico yang terlalu mudah dibaca oleh Prannoy.
Pada gim kedua, Prannoy kembali membuka keunggulan dengan skor 3-0.
Chico dapat membuat Prannoy bermain tidak nyaman sehingga membuatnya banyak kesalahan sendiri. Chico sempat berada dalam posisi memimpin 5-4.
Pertandingan berlanjut sengit dengan kedua pemain saling berbalas angka hingga skor tetap sama kuat pada 7-7.
Namun Prannoy berhasil kembali menjauh untuk memimpin 11-7 pada interval usai pukulan menyilang Chico yang keluar.
Selepas jeda, Chico menampilkan peningkatan yang luar biasa dengan berhasil menyamakan skor pada 13-13 berkat taktik bola-bola pendek.
Sayangnya, begitu Prannoy menemukan obatnya, Chico kembali buntu dan hanya bisa menambah satu angka saja sebelum Prannoy menutup perlawanan.
Kekalahan Chico memastikan satu target Indonesia di Kejuaraan Dunia 2023 meleset.
Tunggal putra menjadi sektor yang diharapkan bisa menghadirkan gelar bersama ganda putra tetapi justru bubar sejak babak kedua.
Dengan demikian tren nir-medali tunggal putra Tanah Air masih berlanjut setelah perunggu Tommy Sugiarto pada Kejuaraan Dunia 2014.