Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen gagal mempertahankan gelarnya setelah dipecundangi HS Prannoy pada perempat final Kejuaraan Dunia 2023.
Kekalahan Axelsen pada fase delapan besar Kejuaraan Dunia 2023 telah menggoreskan catatan buruk dalam upayanya mempertahankan gelar juara dunia.
Jangankan mempertahankan gelar, memastikan perolehan medali juga sudah tak mungkin dilakukan oleh juara Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Axelsen dipermalukan di hadapan publiknya sendiri, di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, ketika tumbang melawan Prannoy asal India, Sabtu (26/8/2023) dini hari WIB.
Kemenangan mudahnya pada gim pertama dengan skor 21-13, ternyata tidak menjadi pertanda baik bagi Axelsen yang dibuat kelabakan sepanjang laga berdurasi 68 menit tersebut.
Pada gim kedua, Axelsen sudah ditekan Prannoy sejak awal.
Prannoy yang notabene unggulan di bawah Axelsen, tidak kenal rasa takut.
Pengalamannya sebagai salah satu pawang Axelsen, ketika mampu menundukkan sang raja bulu tangkis di BWF World Tour Finals 2022, membuat dia benar-benar percaya diri.
Gim kedua dikuasai Prannoy tanpa ampun sampai dia meninggalkan Axelsen dengan margin angka terlampau jauh, 17-10.
Sepanjang gim kedua, Axelsen banyak dibuat tak berkutik dan tidak mendapat reli nyaman untuk menyerang.
Memasuki gim ketiga, laga masih sengit nan ketat.
Namun setelah kedudukan 6-6, Axelsen mulai terkunci lama.
Ia bahkan hampir tak beranjak dari angka 6 sampai ditinggal Prannoy yang sudah mengantongi 12 poin.
Sorak sorai penonton di tribun yang sebagian besar jelas menjadi pendukungnya selaku tuan rumah, seakan tidak membantu sama sekali.
Sempat mendekat tapi gagal, Axelsen pun akhirnya benar-benar tidak bisa menemukan jawaban untuk mengatasi permainan Prannoy.
Ia kandas dengan skor akhir 21-13, 15-21, 16-21.
Viktor Axelsen resmi menjadi juara bertahan pertama yang gagal mempertahankan gelarnya, di saat para juara bertahan di empat sektor lainnya masih mampu melanjutkan langkah hingga menembus semifinal.
Yang lebih pahit, ia tak mampu membawa pulang medali apapun di ajang Kejuaraan Dunia yang digelar di negaranya sendiri.
Di sisi lain, ada fakta menarik di balik kekalahan Axelsen.
Ia mengulang pola yang sama dengan kekalahan dia sebelumnya ketika gagal mempertahankan gelar juara dunia pada edisi 2018.
Kala itu, setelah sebelumnya pernah menjadi Juara Dunia 2017, Axelsen juga kehilangan gelar pada edisi tahun berikutnya dengan terhenti di babak perempat final.
Bedanya, saat itu kekalahannya terjadi dalam dua gim langsung, ketika ia tumbang melawan Chen Long (China) dengan skor 19-21, 11-21.
"Saya tidak bisa bermain dengan nyaman. Apa yang ingin saya terapkan tidak berjalan sesuai dengan yang saya inginkan," ungkap Axelsen, usai laga melawan Prannoy hari ini.
"Tidak ada tekanan (karena bermain sebagai tuan rumah) sebenarnya, tetapi ya begitulah yang namanya pertandingan dan kehidupan."
"Kadang menang dan kadang kalah. Kita lihat saia bagaimana saya akan move on dari kekalahan ini," tandasnya.