Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keberhasilan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, melangkah hingga ke semifinal Kejuaraan Dunia 2023 menjadi pencapaian yang mengejutkan.
Pasalnya, Apriyani/Fadia banyak menghadapi keraguan imbas performa mereka yang mengalami pasang surut sepanjang tahun ini.
Mereka datang sebagai unggulan ke-11 pada Kejuaraan Dunia 2023 yang dihelat di Kopenhagen, Denmark.
Akan tetapi tidak ada yang memprediksi justru Apriyani/Fadia lah yang menjadi tulang punggung Indonesia untuk meraih gelar juara.
Bagaimana tidak, Apriyani/Fadia datang ke turnamen ini dengan hasil yang kurang meyakinkan dalam beberapa turnamen terakhir.
Tak jarang mereka selalu kesulitan hanya sekadar untuk mencapai babak perempat final. Tercatat lima kali sudah Apriyani/Fadia harus tersingkir pada babak-babak awal di tahun ini.
Tren negatif mereka alami di Kejuaraan Asia (babak 32 besar), Thailand Open (16 besar), Singapore Open (16 besar), Japan Open (32 besar), Australian Open (16 besar).
Pencapaian terbaik Apriyani/Fadia adalah pada ajang Malaysia Open dan Swiss Open dengan mencapai semifinal.
Sayangnya dalam dua kesempatan itu mereka tak mampu mengakhiri pertandingan hingga selesai karena mengalami cedera.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Ahsan/Hendra Pamit, Ganda Putra Tak Bisa Digendong The Daddies Melulu
Akan tetapi, Apriyani/Fadia seakan kembali membawa sesuatu yang berbeda pada Kejuaraan Dunia 2023.
Aura positif selalu berupaya dipancarkan dari kedua pemain hampir sepanjang laga saat menghadapi pertandingan dengan senyuman.
Apriyani/Fadia tampak begitu menikmati setiap pertandingan yang mereka jalani sejak babak 32 besar.
Juara Asia Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dari Jepang yang menjadi korban terkini Apriyani/Fadia untuk memastikan medali satu-satunya untuk Indonesia.
Juga dengan senyuman, Apriyani terlihat melemparkan senyuman ke arah Fukushima ketika mengambil service.
Seperti halnya mind games, senyuman Apriyani berhasil membuat service dari Fukushima melebar dan akhirnya memberikan poin kemenangan untuk pasangan Indonesia.
Apriyani/Fadia menang dengan skor 21-18, 13-21, 21-10.
"(Kami) Mengatasi stres dalam pertandingan dengan senyum," kata Apriyani kepada BWF saat ditanya mengapa mampu terus tersenyum sepanjang laga.
"Jadi, maka dari itu saya senyum," tuturnya sambil tersenyum ceria.
Sebagai informasi, senyuman juga yang mengiringi Apriyani mencetak sejarah bersama pasangan lamanya, Greysia Polii, saat merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Sejarah lain pun berpeluang ditorehkan Apriyani bersama Fadia di Kejuaraan Dunia.
Apriyani/Fadia selangkah lagi mampu mengulangi kebuntuan ganda putri Indonesia yang tidak pernah tampil di laga puncak lagi sejak edisi 1995.
Ganda putri Indonesia terakhir yang tampil di final Kejuaraan Dunia adalah Lily Tampi/Finarsih yang akhirnya merebut medali perak.
Mundur lagi jauh ke belakang, Verawaty Fajrin/Imelda Wigoeno juga berhasil melesat ke final Kejuaraan Dunia 1980 walau hasilnya juga sama.
Sementara itu, Apriyani/Fadia akan menantang unggulan ketiga dari Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, pada semifinal Kejuaraan Dunia 2023.
Peluang melaju ke final terbuka bagi Apriyani/Fadia jika melihat rekor pertemuan dan penampilan mereka dalam tiga pertandingan terakhir.
Apriyani/Fadia memenangi satu-satunya pertemuan dengan Kim/Kong saat perempat final Malaysia Open 2023 dengan skor 22-20, 21-15.
Pertandingan Apriyani/Fadia vs Kim/Kong diperkirakan akan berlangsung mulai pukul 16.40 WIB di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Sabtu (26/8/2023).