Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Real Madrid meminta bantuan dari dua pemain sepuh demi mengatasi cedera Vinicius Junior.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menyiapkan lebih dari satu rencana setelah Vinicius Junior mengalami cedera.
Cedera terbaru Vinicius Junior memaksanya absen bermain dalam enam pekan.
Real Madrid tentu kelabakan dengan kabar ini, mengingat tidak ada pemain lain dengan kemampuan yang mirip.
Saat melawan Celta Vigo, Carlo Ancelotti sempat mencoba formasi baru.
Joselu Mato dipasang sebagai striker tengah yang disokong oleh Rodrygo Goes dan Fede Valverde.
Jude Bellingham masih memiliki posisi serupa sebagai gelandang serang di belakang Joselu.
Sistem ini membuat Ancelotti bisa memasang pemain serang lebih banyak.
Baca Juga: Inter Miami Bisa Terima Mantan Pemain Barcelona Lagi, tetapi Bukan Sahabat Messi
Akan tetapi, formasi tersebut dinilai bukan satu-satunya strategi yang akan dicoba Ancelotti.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, Ancelotti bisa memasang Toni Kroos dan Luka Modric lagi sebagai pilihan utama.
Dua gelandang sepuh tersebut lebih banyak menghuni bangku cadangan pada awal musim 2023-2024.
Kehadiran keduanya diduetkan dengan Eduardo Camavinga dan Aurelien Tchouameni akan membentuk formasi 4-4-2.
Dengan formasi ini, Ancelotti menurunkan tim yang lebih bisa mengontrol lawan.
Rodrygo dan Bellingham nantinya akan mengisi dua pos pemain di lini serang.
Pilihan ini tergolong masuk akal mengingat Kroos dan Modric sudah berpengalaman.
Baca Juga: Ronaldo Jangan Marah Dong, Wasit Amerika Gak Selalu Ngelawan Anda Kok
Ancelotti juga tidak perlu lagi takut mengecewakan dua pemain veteran ini.
Keputusannya yang sering mencadangkan dua pemain senior sempat ditakutkan melahirkan konflik.
Cedera Vinicius saat ini memaksa pelatih Italia tersebut untuk mencoba formula baru.
Kondisi yang ada melahirkan waktu yang tepat untuk kembali mengandalkan Kroos dan Modric.
Formasi ini jelas bukan taktik natural yang biasa diterapkan oleh Ancelotti sebagai pelatih.
Ia biasa menaruh satu pemain andalan secara terus-menerus dalam taktiknya.
Cedera Vinicius memaksa Ancelotti untuk bersikap lebih fleksibel dengan formasi yang ada.
Adaptasi yang cepat membantu Real Madrid menyelesaikan masalah sehingga tetap menjadi pesaing utama di perburuan gelar.