Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, merasa hanya dirinya yang mampu bersaing dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dalam persaingan gelar juara MotoGP 2023.
Martin kini masih menghuni posisi dua klasemen sementara seusai hasil sempurna pada seri GP Jerman dengan finis pertama pada lomba Sprint dan balapan utama.
Dua kali pula Martinator mengalahkan sang juara bertahan Bagnaia di Sachsenring, Jerman yang memiliki lintasan sepanjang 3,7 km itu pada musim ini.
Dengan itu, Martin meyakini bahwa Bagnaia melihat dirinya sebagai ancaman gelar yang berbahaya.
Perolehan poin antara Bagnaia dan Martin sendiri terbilang masih cukup terlampau jauh dengan perbedaan 62 poin.
Posisi Martin relatif tidak aman, dia cenderung rawan tergusur dari pembalap yang berada di peringkat tiga klasemen yakni Marco Bezzecchi (Mooney VR46).
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2023 - Maaf, Marc Marquez Ogah Jadi Badut di Pekan Istimewa
Martin yang mengoleksi 189 poin hanya unggul dengan selisih enam poin saja atas Bezzecchi yakni 183 poin.
Kendati demikian, Martin meyakini dengan berhasil mengalahkan Bagnaia dua kali pada GP Jerman menjadi momentum baginya untuk mengejar gelar.
"Itu adalah bagian yang sangat penting dalam musim ini (memenangkan Grand Prix Jerman) karena dia (Bagnaia) mengerti bahwa saya adalah salah satu yang terkuat dan tidak hanya mengalahkannya saat saya lebih cepat," kata Martin.
"Tetapi saat kami berdua cepat, saya bisa mengalahkannya," ujar Martin seperti dikutip BolaSport.com dari Crash.
"Dia (Bagnaia) sekarang memikirkan saya di kejuaraan, dan ini yang terpenting," ucapnya.
Meski begitu, Martin juga tak melupakan kehadiran Bezzecchi dan Brad Binder (KTM Red Bull) sebagai penantang gelar lainnya.
Kedua pembalap tersebut juga sering mengakhiri lomba di barisan depan.
"Pecco berada di posisi yang sangat bagus saat ini," lanjut Martin.
"Ia berada di momen di mana ia bisa finis kedua, finis ketiga dan ia bisa memutuskan untuk mengambil risiko atau tidak."
"Saya harus mengambil risiko sedikit lebih banyak untuk mendapatkan kembali poin-poin itu. Saya merasa saya bisa tiba dan akan tiba. Begitu juga dengan Brad (Binder). Saya merasa ia bisa menutup jarak," ujar pembalap asal Madrid, Spanyol itu.
Namun masih menurut Martin, Bezzecchi masih cukup sering melakukan kesalahan-kesalahan yang menjadi kerugian sendiri untuknya.
Martin mengatakan bahwa dia lebih konsisten dibanding murid Valentino Rossi itu.
Terkini, Bezzecchi harus terjatuh saat sedang berada di zona podium pada lomba Sprint GP Austria.
"Marco terus melakukan kesalahan kecil, sementara saya dan Pecco sedikit lebih konsisten di semua trek," ujar Martin.
"Jadi saya pikir kejuaraan akan ditentukan antara Pecco dan saya," ucap Martin.
Baca Juga: Dilirik Pundi-pundi Pertamina, Timnya Valentino Rossi Akan Beraroma Indonesia
Ambisi Martin tak lepas dari mimpinya untuk segera mendapatkan kursi tim pabrikan.
Musim lalu, Martin harus merelakan peluang bergabung ke tim pabrikan Ducati usai kalah bersaing dengan Enea Bastianini.
Harapan terdekat baginya untuk menjadi pembalap tim utama adalah pada musim 2025 mendatang baik itu bersama Ducati atau tidak.
"Tujuan saya adalah bergabung dengan tim pabrikan pada tahun 2025, karena saya pantas mendapatkannya. Saya memiliki potensi untuk menang dengan motor lain, tetapi pilihan pertama saya adalah Ducati," kata Martin.
"Namun jika mereka tidak menghargai bakat dan kerja keras saya, saya akan mengambil pilihan lain," pungkas Martin.