Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Herry Iman Pierngadi menegaskan bahwa akan butuh waktu lama bagi ganda campuran Indonesia untuk bangkit dari fase penurunan drastis selama tiga tahun terakhir.
Setelah resmi ditunjuk sebagai Kepala Pelatih baru sektor ganda campuran di pelatnas PBSI, Herry IP langsung disuguhi banyak pekerjaan rumah.
Pelatih yang akrab disapa Coach Naga Api itu sendiri sebenarnya tidak menduga akan dipindah sektor melatih, dari ganda putra ke ganda campuran.
Apalagi timing atau waktu penunjukkannya agak mepet dengan persiapan menuju Olimpiade Paris 2024.
Meski begitu, Herry IP berusaha untuk menerima tugas barunya itu dengan tatapan optimistis.
Pelatih berusia 61 tahun itu menyadari bahwa tak mudah untuk membawa dampak instan terhadap anak-anak didiknya di ganda campuran.
Apalagi saat ini skuad Merah Putih sudah tidak memiliki ganda campuran andalan yang bertengger di 10 besar dunia.
Pasangan terbaik adalah Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, yang bercokol di ranking 14.
Baca Juga: China Open 2023 Membawa Kenangan Manis Final MomoGi hingga Derbi Marcus/Kevin vs Ahsan/Hendra
Disusul Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang ada di peringkat 16.
Jika melihat daftar peringkat terbaru BWF, sektor ganda campuran Indonesia menjadi satu-satunya sektor yang tidak memiliki wakil di 10 peringkat teratas.
Untuk itu, sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Kompas.id, Herry IP menuturkan bahwa tantangan di depan matanya akan berat.
"Ganda campuran Indonesia berada di posisi tengah dari kekuatan dunia," tutur Herry IP.
Herry juga menambahkan bahwa kualitas pukulan dari setiap pemain ganda campuran Tanah Air di pelatnas saat ini, juga perlu lebih ditingkatkan.
Semua penilaian itu dilihat Herry IP setelah berkaca dari hasil Kejuaraan Dunia 2023.
Di mana saat itu ia juga turut mendampingi para pemain turun berlaga.
"Kemampuan individu setiap pemain Indonesia harus dibenahi," ucapnya.
"Jadi, butuh waktu agak lama untuk membangun kembali ganda campuran Indonesia," tegasnya.
Maka dari itu, Herry pun sudah paham akan ada ekspektasi yang tinggi kepadanya. Sehingga, dia pun telah mewanti-wanti para pengurus PBSI agar bersabar menanti apa yang ia bangun dan rencanakan.
"Saya sudah katakan pada pengurus bahwa perlu proses untuk membangkitkan ganda campuran, mungkin lebih dari setahun. Mereka mengerti itu," kata Herry IP.
Ganda campuran Indonesia menjadi sektor terlemah saat ini daripada empat sektor lainnya.
Sepeninggal Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang didegradasi dari pelatnas, belum ada lagi pasangan ganda campuran Tanah Air yang tampil menggigit dalam peta persaingan dunia.
Rehan/Lisa yang merupakan peraih medali emas SEA Games 2023 sempat membuka harapan itu, namun sayangnya mereka juga tengah terpuruk setelah mengalami hasil-hasil turnamen yang terus menurun.
Sementaa Rinov/Pitha juga belum konsisten. Belum ada pasangan ganda campuran Indonesia yang mampu mengoyak tiga pasangan teratas dunia saat ini seperti Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang).
Baca Juga: BREAKING NEWS - Herry IP Jadi Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia