Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Latvia membuat persaingan memperebutkan tiket ke perempat final FIBA World Cup 2023 di Grup L menjadi sengit.
Tim debutan di Piala Dunia Basket ini mengalahkan juara bertahan Spanyol 74-69 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023) petang.
Dengan hasil ini, Latvia membuka peluang lolos sekaligus menempatkan Spanyol dalam posisi sulit karena akan menghadapi Kanada pada pertandingan selanjutnya.
Dengan hasil pertandingan pada penyisihan grup pertama ikut dihitung, Latvia kini mencatatkan rekor menang-kalah 3-1, sama dengan Spanyol.
Dalam laga kontra Spanyol, pelatih Latvia, Luca Banchi, menurunkan formasi Davis Bertans, Rodions Kurucs, Arturs Kurucs, Rolands Smits, dan Arturs Zagars.
Spanyol memainkan starting five Victor Claver, Alberto Diaz, Willy Hernangomez, Juancho Hernangomez, dan Sergio Llull.
Kedua tim bermain defense ketat sejak awal.
Ditambah akurasi yang kurang maksimal membuat poin kedua tim tak banyak tercipta.
Spanyol meraih 10 angka dari tembakan bebas dan kalah tipis 16-17 pada akhir kuarter pertama. Tak ada tembakan tiga angka yang tercipta.
Baca Juga: Piala Kapolri 2023 - Tim Voli Putra Bali dan Putri Sultra Finis di Peringkat Ke-3
Davis Bertans menjadi pemain pertama yang mampu melesakkan tripoin dalam laga ini.
Memasuki dua menit awal kuarter dua, tembakannya membawa Latvia unggul 20-16.
Arturs Zagars menjadi pemain kedua Latvia yang menyumbang tiga angka untuk membawa timnya unggul 23-18.
Dalam posisi tertinggal 18-25, Spanyol mempercepat tempo dan passing untuk membongkar pertahanan Latvia.
Cara ini berhasil. Spanyol bahkan menyalip 27-25 lewat dunk Juancho Hernangomez.
Tembakan tiga angka Dario Brizuela menjadi penutup poin di kuarter ini sekaligus membuat Spanyol unggul 32-29.
Di kuarter ketiga Latvia langsung tancap gas di mana dalam waktu 1 menit 14 detik mereka mencetak skor 8-0 sehingga unggul 37-32 dan membuat Spanyol mengambil time out.
Victor Claver dan Alberto Diaz membuat Spanyol mendekat 38-40. Spanyol kemudian melaju dan memimpin dua digit 58-47.
Spanyol tampaknya sudah memegang kendali permainan, tetapi Latvia tak menyerah begitu saja.
Lima poin dari Andrejs Grazulis membawa Latvia mendekat 52-58 di awal kuarter keempat.
Threepoint play Davis Bertans dan tiga angka Kristers Zorirks membuat skor imbang 59-59 pada lima menit tersisa.
Tripoin Bertans dan under basket Rodions Kurucs di sisa waktu satu menit membawa Latvia menjauh 70-65.
Spanyol masih memberikan tekanan dengan sebuah tripoin Dario Brizuela yang mendekatkan skor menjadi 69-71.
Latvia mendapatkan dua tembakan bebas, tetapi Zorirks hanya memasukkan satu untuk membuat timnya menjaga keunggulan 72-69.
Spanyol menyerang tetapi gagal mendapatkan poin dan justru melakukan pelanggaran.
Dua free throw Kurucs di sisa waktu 8,6 detik mengamankan kemenangan Latvia.
Dalam waktu tersisa, Sergio Llull gagal melesakkan tembakan tiga angka.
Davis Bertans keluar sebagai penampil terbaik di laga ini dengan torehan 16 poin.
Rodions Kurucs menyumbang 13 poin. Tiga pemain Latvia mencetak 11 poin, yakni Rolands Smits, Andrejs Grazulis, dan Kristers Zorirks.
Di kubu Spanyol, Willy Hernangomez memimpin dengan 14 poin. Dario Brizuela dan Usman Garuba masing-masing menambahkan 11 poin.
Bintang veteran Spanyol, Rudi Fernandes, menilai laga kontra Latvia sebagai pertandingan sulit untuk mereka.
Latvia dipuji lebih solid dan bermain lebih keras dari Spanyol.
"Di kuarter ketiga kami sudah agresif dalam defense, tetapi pada kuarter keempat mereka berbeda."
"Mereka lebih agresif dan mampu mengalahkan kami. Sekarang kami akan mencoba melupakan pertandingan ini dan fokus pada pertandingan selanjutnya," kata Fernandez.
Pelatih Spanyol, Sergio Scariolo, memberikan ucapan selamat kepada tim Latvia yang bermain bagus dan berkonsentrasi hingga akhir.
Baca Juga: Legenda MotoGP Anggap Francesco Bagnaia Belum Seperti Marc Marquez atau Valentino Rossi
Dia menilai permainan Latvia mengagumkan pada kuarter akhir. Sementara timnya kerap membuat keputusan dan penyelesaian yang buruk.
"Kami membiarkan mereka mencetak poin terlalu mudah dan tidak menggerakkan bola dengan cukup baik. Kami kesulitan dalam defense dan offense."
"Kami tak benar-benar bagus di kuarter keempat. Latvia memang lebih baik dan kami akan fokus ke pertandingan selanjutnya," kata Sergio.
Davis menilai timnya juga melalui pertandingan berat. Mereka memulai laga dengan baik tetapi kemudian sempat kecolongan.
Meski demikian, kata dia, para pemain tetap berjuang dan fokus menjalankan rencana permainan dari pelatih Luca Banchi.
"Dengan upaya itu kami bisa bangkit dan meraih kemenangan," tambah Banchi.
Dia mengaku bangga terhadap perjuangan para pemainnya selama 40 menit bermain meskipun sempat goncang pada kuarter ketiga.
Dia menyoroti pertukaran keunggulan hingga 14 kali yang menggambarkan ketatnya pertandingan tadi.
"Melihat anak-anak ini bertarung dan berkompetisi dengan tim yang sangat kuat, juara Eropa, juara dunia, membuat saya bangga," kata Luca.
Dia mengaku tak membuat penyesuaian apa-apa pada kuarter keempat.
Dia hanya mengingatkan para pemainnya untuk menjalankan rencana permainan mereka dengan lebih solid, bertahan dan menyerang dengan lebih disiplin.