Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pembalap MotoGP, Andrea Iannone, akhirnya bakal kembali berlomba setelah menyelesaikan masa hukumannya.
Iannone digugat oleh Badan Anti-doping Dunia (WADA) gegara kasus doping yang menjeratnya dalam tes setelah balapan MotoGP Malaysia musim 2019.
Banding yang disinyalir dilakukan dengan setengah hati dari kubu Iannone malah memperpanjang durasi sanksi dari 2 tahun menjadi 4 tahun per Desember 2019.
Kontrak yang dimilikinya dengan Aprilia Racing di MotoGP pun harus diakhiri. Sejak saat itu dia menjadi pesakitan karena cuma boleh menjadi penonton dalam balapan.
Setelah periode hiatus yang panjang, setitik cahaya di ujung jalan akhirnya dilihat pemenang balapan MotoGP menyusul kepastian tampil di Kejuaraan Dunia.
Adalah Ducati yang menyediakan tempat bagi Iannone. Memang, Iannone tidak akan mentas di MotoGP melainkan bersama tim satelit mereka di Superbike.
"Andrea adalah pembalap yang penting bagi Ducati," ujar General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, seperti dilansir BolaSport.com dari MotoGP.com via The-Race.
Ducati memang punya hubungan spesial dengan Iannone.
Iannone lah yang mengakhiri puasa kemenangan Ducati selama tujuh tahun di MotoGP berkat hasil finis pertama pada balapan MotoGP Austria musm 2016.
"Ketika saya tiba di Ducati (pada 2013), kemenangan pertama yang kami dapatkan berasal dari dia, di Austria pada 2016. Jadi saya mengingatnya dengan sangat baik."
"Dia tentunya punya hati yang besar dan mencoba untuk memberikan yang terbaik di setiap waktu, ini adalah sesuatu yang harus saya hormati."
"Saya sangat senang dia bisa kembali lagi, tidak bersama tim kami tetapi dengan salah satu tim satelit kami."
"Saya ingin mengucapkan semoga beruntung kepada dia untuk comeback-nya," imbuh pria jenius yang terkenal dengan janggut putihnya itu.
Iannone sendiri dikenal sebagai salah pembalap bintang pada masanya di MotoGP.
Nama Iannone melejit sejak masih tampil di kelas Moto2 karena rivalitas yang dimilikinya bersama Marc Marquez walau selalu kalah dalam perburuan gelar.
Seperti diketahui, Iannone dan Marquez sama-sama "orang gila" di lintasan karena gaya balapan mereka yang agresif.
Bedanya adalah Iannone membawa tingkah "gila" ini ke luar lintasan dengan sejumlah keputusan yang sukses membuat publik garuk-garuk kepala.
Manajer pembalap veteran Carlo Pernat sampai geregetan sendiri karena pembalap naungannya itu membuang kesempatan sukses bersama Ducati yang kini mendominasi.
Baca Juga: Legenda MotoGP Anggap Francesco Bagnaia Belum Seperti Marc Marquez atau Valentino Rossi
Dalam pengakuan Pernat kepada GPOne, diketahui Iannone masih meminta lebih dalam negosiasi perpanjangan kontrak walau sudah diberikan kesempatan kedua Ducati.
Iannone membuat dosa besar karena menggagalkan kans podium ganda pabrikan Borgo Panigale dengan menabrak rekan setim sendiri, Andrea Dovizioso, di GP Argentina 2016.
"Mungkin dia juga akan mengubah sejarah Ducati," kata Pernat mengenang kembali.
"Saya tidak tahu apakah dia bisa mengalahkan Marquez, mungkin tidak, tapi harus dikatakan bahwa Marquez selalu bilang Iannone adalah satu-satunya pembalap yang ditakutinya."
"Dalam duel jarak dekat di Moto2, dia mengalahkannya beberapa kali."
Kesuksesan pada masa lalu tentunya tidak menjamin lesatan impresif Iannone saat kembali ke lintasan pada WSBK 2024.
Dall'Igna pun meminta publik bersabar sampai pembalap berusia 34 tahun tersebut menemukan kembali sentuhannya.
"Bagaimanapun, dia punya talenta yang besar, hati yang besar, dan saya memperkirakan bahwa pada musim 2024 dia bisa mendapatkan beberapa hasil bagus," ujarnya.