Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kanada mengikuti jejak Latvia menorehkan sejarah di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (3/9/2023) malam.
Untuk pertama kali sejak 1994, Kanada berhasil menembus delapan besar Piala Dunia Bola Basket.
Kanada lolos ke perempat final FIBA World Cup 2023 setelah mengalahkan juara bertahan Spanyol 88-85 pada pertandingan terakhir Grup L yang disaksikan 13 ribu lebih penonton di Indonesia Arena.
Kemenangan tersebut menempatkan Kanada sebagai juara Grup L dan akan menghadapi runner-up Grup K, Slovenia, pada babak delapan besar di Manila.
Berlaga di perempat final untuk berburu gelar juara FIBA World Cup 2023 bukan satu-satunya hadiah yang didapatkan Dillon Brooks dkk. dari kerja keras mereka di Jakarta.
Untuk pertama kali sejak 2000, tim bola basket putra Kanada akan berlaga di Olimpiade.
Kanada mendapatkan tiket bertanding di Olimpiade Paris tahun depan karena menjadi salah satu dari dua tim dengan peringkat teratas dari Amerika di FIBA World Cup 2023.
Baca Juga: Klasemen MotoGP Catalunya 2023 - Francesco Bagnaia Bertahan di Tengah Kekacauan Catalunya
Tak berlebihan jika guard Kanada, RJ Barret, bersuka cita dengan berjoget di depan awak media yang menantinya selepas kemenangan besar atas Spanyol.
Terlebih, sepanjang pertandingan Spanyol terus memimpin sebelum Kanada menyalip menjelang laga berakhir.
"Kami akan pergi ke Olimpiade, ini gila," kata Barret.
Dia mengatakan Kanada harus berusaha keras di kuarter keempat setelah tertinggal 12 poin.
Namun, ketenangan Shai Gilgeous-Alexander dan ketajaman Dillon Brooks membuat mereka bisa meraih kemenangan.
Sementara Brooks mengatakan kunci permainan apiknya pada kuarter keempat adalah percaya pada diri sendiri dan keyakinan rekan-rekannya kepada dia untuk mengambil keputusan dalam permainan.
"Kami juga berhasil menemukan cara dalam defense," kata Brooks.
Kedua tim bermain imbang 21-21 pada akhir kuarter pertama, tetapi Spanyol unggul jauh 48-38 pada akhir kuarter kedua.
Keunggulan ini bahkan semakin melebar menjadi 73-61 pada akhir kuarter ketiga.
Namun, Kanada tak lelah. Dari skema offense pada kuarter ketiga, mereka beberapa kali mendapatkan situasi bebas menembak.
Sayangnya, akurasi buruk membuat angka sulit bertambah.
Kondisi ini berubah di kuarter terakhir. Baru 12 detik kuarter ketiga berjalan, Brooks melesakkan tembakan tiga angka dari tengah.
Berikutnya, Gilgeous-Alexander menambah dua poin dari tiga tembakan bebas yang didapatkannya.
Brooks kembali mencetak tiga angka untuk membuat jarak angka tinggal empat poin.
Offense yang membaik dibarengi pertahanan Kanada yang juga semakin sigap dalam melakukan ganti jaga serta memotong alur passing para pemain Spanyol.
Sang juara bertahan baru menambah poin lewat Santi Aldama saat kuarter keempat memasuki empat menit.
Perolehan angka Kanada sempat macet, tetapi Brooks berhasil memecah kebuntuan kembali lewat lay up yang membuat skor menjadi 71-76 masih untuk keunggulan Spanyol.
Brooks pula yang menyamakan skor menjadi 80-80 saat pertandingan tersisa 1 menit 19 detik.
Kanada kemudian unggul lewat dua angka Gilgeous-Alexander.
Gilgeous-Alexander membuat steal mahal dengan 26 detik tersisa dan dilanggar.
Dua tembakan bebas yang didapatkannya berhasil masuk.
Waktu jelas menjadi musuh Spanyol. Strategi pelanggaran untuk memotong waktu serang Kanada tak berhasil karena Gilgeous-Alexander dengan dingin mengeksekusi tembakan bebas yang didapatkannya.
Spanyol akhirnya menyerah 85-88 dan harus pulang ke negaranya.
Spanyol menempati peringkat kesembilan di FIBA World Cup 2023 dan lolos ke turnamen Kualifikasi Olimpiade 2024.
Shai Gilgeous-Alexander menjadi pemain terbaik dengan 30 poin dan 7 assist.
Brooks menambah 22 poin dan RJ Barret 16 angka.
Dari Spanyol, Willy Hernangomez mencetak 25 poin, Santi Aldama 20, dan Alex Abrines 11 poin.