Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dibuang Chelsea malah gacor di AC Milan, ternyata ada 3 rahasia yang membuat Ruben Loftus-Cheek bersinar.
Ruben Loftus-Cheek benar-benar menikmati momen bermainnya di AC Milan pada musim 2023-2024.
Sejak diboyong dari Chelsea pada musim panas 2023, Loftus-Cheek telah menjadi pilihan utama Stefano Pioli di starting XI AC Milan.
Dari tiga laga awal Liga Italia yang telah dilakoni Loftus-Cheek, dirinya telah menyumbangkan dua assist.
Tidak hanya itu saja, Loftus-Cheek juga menjadi aktor utama di balik hadiah penalti yang dicetak Olivier Giroud pada kemenangan 2-1 AC Milan atas AS Roma akhir pekan lalu.
Dimainkan sebagai gelandang bertahan di laga kontra AS Roma, pemain asal Inggris itu tampil memesona.
Tercatat 35 sentuhan dengan 3 intesep sukses dilakukan oleh Ruben Loftus-Cheek.
Baca Juga: Lionel Messi Anak Kesayangan FIFA, Banjir Pujian dan Jadi Duta Sepak Bola di Seluruh Dunia
Dirinya juga berhasil melakukan 2 blok dan melepaskan 26 dari 29 umpan sukses.
Berkat penampilannya itu Loftus-Cheek mendapatkan gelar man of the match di laga kontra AS Roma.
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, tak ragu untuk memuji kualitas dari Loftus-Cheek seiring permainan menjanjikannya itu.
Pioli mengatakan bahwa anak asuhnya itu memiliki perpaduan hebat sebagai gelandang yang sarat fisik dan kualitas.
Tidak hanya itu, Loftus-Cheek juga dipuji sebagai pemain yang berbahaya meski larinya terlambat.
Pioli juga berpesan bahwa dirinya ingin melihat Loftus-Cheek lebih sering masuk ke dalam kotak penalti.
Pujian yang dilontarkan oleh sang allenatore jelas menandakan bahwa Loftus-Cheek sedang dalam periode terbaik di dalam kariernya.
Baca Juga: Neymar Akui Tak Bisa Cocok dengan Messi dan Mbappe di PSG, Pantas Gagal Juara Liga Champions
Lantas apa rahasia di balik kegacoran pemain berusia 27 tahun tersebut?
Dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport, ada tiga kunci sukses di balik kehebatan kilat Loftus-Cheek baru-baru ini di AC Milan.
Pertama, Loftus-Cheek adalah pembelian kedua AC Milan pada musim panas tahun ini.
Kedatangan awalnya di dalam skuad I Rossoneri membuatnya berlatih penuh sejak awal di bawah Pioli langsung.
Loftus-Cheek juga menjadi sosok yang bergabung untuk berlatih lebih awal di sesi pramusim tim.
Kedua, posisi bermain Loftus-Cheek di AC Milan saat ini membuatnya berkembang.
Pioli memasang jebolan akademi Chelsea tersebut sebagai gelandang box-to-box dalam formasi tiga gelandangnya.
Baca Juga: Setelah 2 Dekade Langganan Masuk, Nama Ronaldo Hilang di Nominasi Ballon d'Or 2023
Pelatih asal Italia tersebut menempatkan Loftus-Cheek sebagai tandem Tijjani Reijnders dengan Rade Krunic menjadi gelandang jangkar.
Posisi box-to-box merupakan posisi favorit pemain kelahiran London tersebut sejak masih berada di akademi Chelsea.
Ketiga dan terakhir, bantuan dari Fikayo Tomori turut membantu adaptasi Loftus-Cheek.
Fikayo Tomori juga eks akademi Chelsea dan lebih dulu pindah ke AC Milan pada 2021.
Bek asal Inggris tersebut mampu membantu Loftus-Cheek menyesuaikan diri dan menjadi penerjemah bagi rekannya terkait arahan dari Pioli kendati sang pelatih juga bisa berbahasa Inggris.
Investasi sebesar 16 juta euro (sekitar Rp262 miliar) untuk Loftus-Cheek menjadi pilihan tepat bagi AC Milan.
Di saat mereka kehilangan Sandro Tonali, I Rossoneri mampu mendapatkan sosok baru yang menjadi motor penggerak.
Ruben Loftus-Cheek sendiri tidak dipanggil Gareth Southgate pada jeda internasional kali ini.
Hal itu membuat Loftus-Cheek berlatih bersama 7 pemain senior AC Milan lainnya di Milanello untuk persiapan laga Derby della Madonnina.