Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bantah Tak Cocok dengan Tim Pelatih, Rivan Nurmulki Minta Maaf dan Masih Ingin Perkuat Timnas Voli Indonesia

By Delia Mustikasari - Senin, 11 September 2023 | 19:28 WIB
Pemain Surabaya BIN Samator, Rivan Nurmulki, saat ditemui di GOR UNY, Yogyakarta, Sabtu (18/2/2023) (WAHID FAHRUR ANNAS/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pebolavoli putra Indonesia, Rivan Nurmulki, mengaku masih ingin membela Merah Putih setelah tidak terpilih dalam skuad Asian Games 2022 di Hangzhou, China, pada 19-26 September.

Pemain berusia 28 tahun itu awalnya tidak tampil pada Kejuaraan Voli Asia 2023 di Iran (19-26 Agustus 2023) karena alasan pengunduran dirinya dari kepolisian dan urusan keluarga.

Namun, diketahui Rivan berpartisipasi pada Kapolri Cup 2023 yang berakhir pada 2 September.

Dalam aturan AD/ART, pemain timnas tidak boleh bermain pada Kapolri Cup karena persiapan Asian Games 2022.

"Tadi menjelaskan kasus tidak dipanggilnya saya ke dalam timnas voli Indonesia untuk Asian Games," kata Rivan seusai pertemuan mediasi dengan PBVSI dan Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (11/9/2023).

"Ya puas (dengan mediasi tadi). Saya masih menunggu keputusan (PBVSI). Pak Bambang (Dewan Pengawas PP PBVSI, Bambang Suedi) bilang ada kemungkinan Rivan di-banned (tidak boleh bertanding dengan timnas voli Indonesia selama maksimal 1 tahun)."

"Kemungkinan iya (sanksi satu tahun), tetapi saya belum bisa menjelaskan. Takut salah lagi nanti ngomongnya. Tadi beliau berbicara begitu," aku pemain yang pernah tampil pada Liga Jepang itu.

Pemain di posisi opposite tersebut mengaku tidak terlalu khawatir dengan ancaman sanksi yang akan menimpanya.

"Tidak ada, tidak tahu juga. Kesalahan saya fatal atau tidak sebenarnya karena yang menilai orang lain," ucap Rivan.

Turunnya Rivan pada Kapolri Cup 2023 menjadi penyebab dia terancam mendapat sanksi.

"Ya waktu itu saya tidak ikut AVC Championship (Kejuaraan Asia) dan saya bermain di dalam negeri (Kapolri Cup 2023). Kalau tidak boleh bermain, pekerjaan saya itu bemain voli, kecuali saya ikut event ke luar negeri juga," tutur Rivan.

"Atau itu mungkin okelah. Cuma kalau itu tadi saya ya sudah. Legowo saja kalau memang itu menjadi masalah."

Menurut Rivan, saat memutuskan membela Kaltim pada Kapolri Cup 2023, dia tidak mendapat teguran dari PBVSI.

"Saya benar tidak tahu. Di pikiran saya, saya anggap kayak bermain tarkam dan saya hanya bemain sekali saja. Saat ikut Kapolri Cup saya tidak tahu ada teguran," aku Rivan.

Baca Juga: Rivan Nurmulki Terancam Terkena Sanksi Tidak Boleh Bermain Selama 1 Tahun di Timnas Voli Indonesia

Sebelumnya, Kapolda Kaltim sudah dihubungi oleh Ketua Umum PBVSI, Imam Sudjarwo agar Rivan tidak berpartisipasi pada Kapolri Cup.

"Iya, tetapi waktu itu beliau mengajak saya bermain lagi. Saya serba salah harus bagaimana," ujar Rivan.

"Teguran tidak langsung ke saya, tetapi ke Kapolda. Saat saya dipanggil, PB sempat bicara, tetapi waktu itu pikiran saya teman-teman di sana (Kejuaraan  Voli Asia, Iran). Saya di dalam negeri, masak tidak boleh bermain. Saya tidak tahu juga kalau memang begini situasinya."

Rivan menjelaskan bahwa teguran dari PBVSI itu hanya berupa larangan tidak usah bermain pada Kapolri Cup. Namun, tidak diberikan alasannya.

"Tidak boleh main begitu saja. Saya kan kerjanya main voli. Seperti wartawan kalau dibilang tidak usah membuat konten bagaimana?"

Menurut Rivan, namanya masuk untuk memperkuat Kaltim pada Kapolri Cup 2023 sudah sejak lama.

"Dari awal meeting sudah masuk namanya, tetapi saya awal-awal tidak ikut bermain karena banyak urusan sidang di Surabaya terus ada panggilan PB tidak ikut main," ucap Rivan.

"Cuma pas kemarin tanggal 15 Agustus saya sudah selesai sidang (kepolisian). Nah, kebetulan sudah beres, tanggal 16 Agustus diajak bermain. Ya sudah saya datang dan setelah bermain langsung pulang."

Terkait mediasi, Rivan mengungkapkan bahwa hasilnya positif.

"Kita tunggu kedepannya bagaimana nanti karena masih menunggu  sidang selanjutnya dari PB. Saya masih menunggu itu. Saya tidak tahu sidangnya kapan. Mungkin setelah Asian Games," aku Rivan.

"Kepastiannya kapan tidak tahu (sidang PBVSI). Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau misal saya memiliki kesalahan, tadi saya juga sudah minta maaf. Kalau memang saya bermain kemarin (di Kapolri Cup) salah, saya minta maaf."

"Tetapi, kalau sampai kena sanksi bagaimana ya. Kayaknya tidak seperti itu (sanksi 1 tahun) karena profesi saya bermain voli," kata Rivan.

"Kami tidak ada komunikasi sama sekali, tetapi cuma tadi masalahnya itu. Ya sudah tidak apa-apa. Kalau saya tidak apa-apa, legowo saja. Cuma harapan saya mendapat sanksinya jangan yang tidak boleh bermain," tutur Rivan.

"Ibaratnya saya kerjanya voli. Kalau tidak boleh main voli bagaimana?"

Ketika PBVSI mengumumkan 14 nama untuk Asian Games 2022, Rivan mengaku hanya mengetahui pencoretan namanya dari sosial media yang viral.

"Tetapi, ya sudah tidak apa-apa. Tetap positif saja, mungkin regenerasi. Tidak tahu kalau ada masalah kemarin saya bermain (di Kapolri), tahunya baru tadi. Oh ya sudah berarti saya minta maaf tadi, mau bagaimana lagi."

Soal tidak cocok dengan pelatih, pemain asal Jambi itu membantahnya.

"Kata siapa itu? Ya apa ya, namanya atlet ada saja sih mas kalo di dalam tim. Kami hanya mencoba menyampaikan aspirasi saya sendiri, tidak sampai tidak mau. Tidak ada masalah soal kecocokan dengan pelatih," kata Rivan.

Rivan juga membantah dia menyendiri selama membela Indonesia pada AVC Challenge Cup di Taiwan pada Juli.

"Tidak (menyendiri) lah.Kami bareng-bareng kemarin di Taiwan. Kalau saya sama teman-teman lain tidak ada masalah, jadi selama ini saya tidak ada masalah."

"Intinya masalah tadi karena saya bermain (Kapolri Cup) dan sekarang tinggal menunggu keputusan sidang selanjutnya. Saya berharap masalah ini cepat selesai," ucap Rivan.

Baca Juga: Rexy Mainaky Akui BAM Masih Butuh Lee Zii Jia untuk Asian Games 2022

Soal solidaritas dengan Yudha (Mardiansyah Putra) dan Nizar (Julfikar) yang memperkuat Indonesia pada SEA Games Kamboja 2023 tetapi dicoret dari timnas, Rivan menjelaskan bahwa ada kemungkinannya.

"Cuma yang bisa menilai, orang yang penikmat voli ya. Jadi, kami lihat event-event selanjutnya saja masih bisa benar-benar bisa bermain atau tidak, intinya itu saja. Kalau saya tidak ada kecenderungan kesitu (solidaritas)," tutur Rivan.

Rivan ke depan mengakui bahwa dia masih ingin memperkuat timnas voli putra Indonesia.

"Ya masih mau. Siapa sih yang tdak mau? Tetapi, kalau yang kemarin itu saya memang sidang, sudah putusan (keluar kepolisian). Kalau saya tidak datang lagi bagaimana? dan saya hanya izin untuk satu event saja."

Terkait komunikasi, Rivan tidak memiliki saran.

"Untuk saya tidak ada. Saya mengikuti saja, mau bagaimana lagi? ha-ha-ha."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P