Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lionel Messi siap menaklukkan kota nomor 49 bersama timnas Argentina. Namun, kota tersebut bisa dibilang lokasi terkutuk baginya.
Ibu kota Bolivia, La Paz, ialah tempat yang disebut terkutuk bagi Lionel Messi.
Persisnya di Estadio Hernando Siles, sang kapten timnas Argentina belum bisa merasakan nikmatnya cetak gol di kota tersebut.
Lokasi arena yang terletak di ketinggian 3.637 meter di atas permukaan laut menyajikan tantangan tersendiri.
Hernando Siles banyak disebut neraka bagi setiap klub yang bertandang.
Tak terkecuali timnas Argentina bersama Lionel Messi.
Dari tiga lawatan ke sana, superstar berusia 36 tahun itu memang tidak selalu kalah, tetapi rekornya juga tak meyakinkan.
Baca Juga: Kiper Legendaris Dortmund Anggap Ronaldo Lawan Tertangguh, tapi Messi Tetap Paling Hebat
Kunjungan pertama berakhir secara mengenaskan pada 2009.
Tim Tango asuhan Diego Maradona dibantai 1-6.
Lawatan kedua pada 2013 hasilnya lumayan bagi Messi dkk.
Di bawah kendali Alejandro Sabella, timnas Argentina pulang dengan skor imbang 1-1.
Hasil laga away ketiga Messi ke La Paz terus membaik bersama pelatih Lionel Scaloni.
Pada 2020 silam, Albiceleste mencundangi timnas Bolivia 2-1.
Itu merupakan kemenangan perdana Argentina di La Paz dalam 15 tahun terakhir.
Namun, garis merah yang menghubungkan ketiga momen tersebut ialah semuanya tidak dilalui Messi secara mudah.
Pada lawatan pertama bersama skuad Maradona, Messi yang kala itu belum genap 22 tahun tak siap secara fisik maupun psikologis meladeni musuh dalam kondisi ekstrem.
Dalam kunjungan kedua, dia juga mengalami muntah-muntah sebagai efek sakit di ketinggian.
Adapun pada partai ketiganya di La Paz, Messi berhasil menamatkan pertandingan 90 menit.
Namun, eks kapten Barcelona melaluinya dengan keluhan-keluhan perihal kondisi menyiksa di lapangan.
Efek ketinggian membuat kadar oksigen tipis sehingga bikin pemain cepat lelah bagi mereka yang tidak beradaptasi.
Dalam sebuah momen saat jeda pergantian babak, Messi menerima botol minum dari seorang staf tim dan berbincang singkat dengan Lucas Ocampos.
Mereka tampak ngos-ngosan setelah menjalani satu babak.
Dikutip BolaSport.com dari Ole, Messi menggelengkan kepala sambil mengungkapkan kalimat yang diduga berbunyi, "estoy muerto" atau "mati aku."
Selepas pertandingan, dia menegaskannya dengan berkata, "Mustahil untuk bermain di sini."
Bagi Messi, pengalaman menghadapi kondisi ekstrem di tiga partai terdahulu seharusnya dijadikan modal guna menaklukkan La Paz secara meyakinkan dalam lawatan keempat.
Selasa (12/9/2023) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB, timnas Argentina kembali mentas di sana dalam agenda Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Messi memiliki kans tampil sebagai starter maupun pengganti di partai tersebut.
Baca Juga: Pengalaman Pahit Messi di Stadion Atas Awan, dari Dibantai sampai Muntah
Andai berhasil mematahkan kutukan dengan memecah telur di Hernando Siles, dia sekaligus melingkari La Paz sebagai kota ke-49 yang pernah ditinggali jejak golnya sepanjang karier bersama timnas Argentina.
Menurut catatan Ole, Messi sekarang telah mencetak gol di 48 kota berbeda dengan seragam Albiceleste.
Catatannya terbentang mulai dari momen gol perdana saat melawan Kroasia di Basel (2006), menaklukkan Hong Kong di So Kon Po (2014), sampai gol tandang terbaru ke gawang Australia di Beijing (2023).
Kini La Paz menunggu dalam daftar antrean panjang tersebut.