Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Timnas Portugal dinilai lebih kuat tanpa Cristiano Ronaldo karena ia hanya mengganggu kinerja tim.
Timnas Portugal baru saja mencatatkan sejarah hebat dalam ajang Kualifikasi EURO 2024.
Dalam laga melawan Luksemburg di Estadio Algarve pada Senin (11/9/2023) waktu setempat atau Selasa dini hari WIB, Portugal mencatatkan kemenangan besar.
Selecao das Quinas berhasil menghajar habis-habisan Luksemburg dengan skor telak 9-0.
Goncalo Inacio, Goncalo Ramos, dan Diogo Jota masing-masing mencatatkan brace untuk Portugal.
Adapun tiga gol lainnya dicetak oleh Ricardo Horta, Bruno Fernandes, dan Joao Felix.
Kemenangan 9-0 atas Luksemburg tersebut juga menjadi kemenangan terbesar sepanjang sejarah timnas Portugal.
Baca Juga: Pelatih Timnas Portugal Singgung Cristiano Ronaldo usai Menang 9-0 atas Tim Peringkat 89
Padahal, Selecao das Quinas kala itu tidak memainkan kapten sekaligus megabintang mereka, Cristiano Ronaldo.
Ronaldo terpaksa harus absen karena menjalani sanksi akumulasi kartu kuning usai melanggar kiper timnas Slovakia, Martin Dubravka, pada laga sebelumnya.
Kemenangan besar timnas Portugal tersebut lantas menuai komentar dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah mantan penyerang timnas Belanda, Youri Mulder.
Dalam sebuah wawancara dengan Ziggosport yang dikutip BolaSport.com, Mulder menyebut bahwa timnas Portugal bisa menjadi calon juara EURO 2024.
Banyak pemain yang menghuni skuad timnas Portugal saat ini adalah seorang bintang.
"Ini adalah tim penantang untuk juara Piala Eropa," ucap Mulder.
"Bernardo Silva, Joao Felix, Gonçalo Ramos, daftarnya masih panjang. Lalu ada pemain muda dari Manchester City di lini belakang, Ruben Dias, yang juga fantastis."
"Saya masih lupa dengan Rafael Leao. Mereka semua adalah para bintang," lanjutnya.
Lalu, soal absennya Ronaldo, Mulder menilai bahwa hal tersebut malah berdampak baik.
Dengan tidak ada CR7, timnas Portugal akan tampil lebih hebat.
Menurut Mulder, Ronaldo hanya akan mengganggu keseimbangan tim karena ia mencuri seluruh perhatian dari teman-temannya.
Penyerang berusia 38 tahun itu dinilai hanya memikirkan kesuksesan dirinya sendiri.
"Perhatian selalu terfokus padanya, tetapi saya sudah berpikir di Kejuaraan Eropa, tim ini sudah tamat," kata Mulder.
"Mereka lebih kuat tanpanya, mereka merasakannya. Bahkan jika Anda hanya melihat tekanannya."
"Ronaldo tidak melakukan itu lagi. Ia meraih kesuksesannya sendiri. Dia adalah pemimpin, tetapi mendapat semua perhatian. Hal itu bisa mengganggu," tutur Mulder melanjutkan.