Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jilat Ludah Sendiri, Marc Marquez Tak Mau Pensiun Seperti Valentino Rossi walau Jadi Penggembira di MotoGP

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 15 September 2023 | 15:45 WIB
Valentino Rossi dan Marc Marquez berjabat tangan setelah kualifikasi MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Inggris, 24 Agustus 2019. (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Mengambil cuti setahun dari MotoGP sempat dirumorkan sebagai "Rencana C" Marc Marquez di tengah kesulitan besar yang dialami. Akan tetapi, Si Semut dari Cervera membantahnya.

Marc Marquez sedang dikelilingi berbagai spekulasi mengenai masa depannya setelah ambisinya sebagai pembalap juara gagal terpuaskan karena memblenya motor Honda RC213V.

Beberapa menyebut Marquez akan hijrah ke Gresini yang notabene cuma tim satelit Ducati tetapi punya motor lebih mumpuni, sebagian lain percaya dia tetap bertahan di Honda demi menghormati kontraknya.

Kabar angin makin berembus dengan kencang semenjak Marquez menyebut ada rencana ketiga yang segera diartikan sebagai hiatus dari kejuaraan.

Soal potensi nonton balapan saja, Marquez menolak mentah-mentah. Dia menyebutnya sebagai Rencana D, yang mungkin artinya bahkan tidak dipertimbangkannya sama sekali.

"Saya merasa bersemangat, dengan hasrat yang besar," ujar Marquez dalam event bersama sponsornya, Estrella Galicia, di Spanyol pada Selasa (12/9/2023), dilansir dari Motorsport.

"Ketika secara fisik sedang buruk, saya dulu mempertimbangkannya, tetapi sekarang saya merasa baik, bahkan meski hasilnya tidak datang," imbuhnya.

Kalimat Marquez ini bertolak belakang dengan apa yang pernah diucapkannya dua tahun yang lalu.

Ketika merespons semangat Valentino Rossi untuk berlomba meski menjadi penghuni baris belakang, Marquez berkata dengan percaya diri bahwa dia tidak akan melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Franco Morbidelli Blak-blakan, Motor Yamaha Tidak Ada Kemajuan

"Pendekatannya mengagumkan, setelah semua yang dia raih, dia masih ingin berlomba tetapi kami berdua punya mentalitas yang berbeda," ucapnya kepada Sky Sport MotoGP.

"Ketika saya tidak bisa menang lagi dan bersaing untuk kemenangan, saya akan berhenti. Saya tidak diciptakan untuk bersaing demi posisi ke-15."

Seperti termakan omongan sendiri, Marquez kini berada di situasi yang sama seperti mantan rival terbesarnya itu.

Rentetan kecelakaan yang disebabkan oleh ketidakmampuan motor Honda dalam memenuhi ambisinya dalam bersaing di depan memengaruhi kepercayaan diri Marquez.

Tepat sebelum paruh musim, Marquez lantas mengubah pola pikir untuk bermain aman. Lebih baik finis di belakang daripada gagal finis karena memaksa. Demi data untuk pengembangan katanya.

Di tiga balapan terakhir yaitu GP Austria, GP Catalunya, dan GP San Marino Marquez secara berurutan hanya finis di posisi ke-12, 13, dan 7.

"Selama saya berada di posisi ketujuh atau delapan, itu tidak masalah. Tetapi, ketika bersaing di posisi ke-15 seperti saat di Montmelo (GP Catalunya), rasanya lebih sulit," tukas Marquez.

"Kita harus mulai membangun sebuah fondasi. Di awal musim, saya membuat kesalahan karena menghadapi seakan-akan saya bersaing untuk gelar juara, dan itu tidak memungkinkan."

"Hal itu menyebabkan banyak kecelakaan dan cedera."

Baca Juga: Se Queda: Joan Mir Bilang Marc Marquez Tetap Repsol Honda, tapi Apa Iya?

"Saat ini, komitmen saya adalah ini, untuk mencoba meraih sukses bersama Honda, entah apakah itu akan memerlukan satu tahun, atau dua, atau tiga," tandasnya.

Sebelumnya Marquez memang telah melihat peluang dari periode kelam yang sedang dialaminya untuk mempertegas legasinya di MotoGP.

Dalam autobiografi "Menjadi Marc Marquez: Bagaimana Saya Memenangi Balapan-Balapan Saya", Marquez melihat bahwa gelar berikutnya akan paling berkesan dalam hidupnya.

"Lima tahun yang lalu saya adalah Superman. Saya telah meraih semuanya. Kemenangan berikutnya, jika itu terjadi, saya telah berusaha untuk mendapatkannya," tulis Marquez, dikutip dari Marca.

"Saya, Marc, bukan Superman, yang segalanya berjalan dengan baik. Jika saya menjadi juara lagi, itu akan menjadi gelar terpenting dalam karier saya sejauh ini."

Dalam buku yang sama, Marquez juga mengaku penasaran dengan isi kepala Rossi. Tentang bagaimana The Doctor bisa terus balapan walau hasilnya jauh dari kata memuaskan.

"Kapan waktu yang ideal untuk pensiun? Dalam empat tahun terakhir saya ingin berada di dalam kepala Rossi," aku pembalap yang telah berusia 30 tahun ini.

"Dia adalah seorang pemenang, tetapi terjebak di antara peringkat 10 dan 15 selama empat tahun."

"Dan di atas semua itu, dia meninggalkan tim pabrikan. Saya ingin tahu bagaimana dia bisa selalu kembali ke setiap akhir pekan balapan dalam situasi seperti itu."

Baca Juga: Adik Valentino Rossi Senang Jika Marc Marquez Merapat ke Ducati, Sudah Incar Contek Data

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P