Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Apalagi sekarang mantan atlet dari PB Djarum itu juga ditunjuk sebagai penasehat teknis tim ganda putra PBSI demi Olimpiade Paris 2024.
Menurut Hadinata, kekalahan Fajar/Rian di Hong Kong Open pekan lalu memang cukup merugikan bagi mereka sendiri.
Sebab sejatinya peluang sudah cukup terbuka lebar dengan absennya sejumlah pasangan elite lain seperti Liang Wei Keing/Wang Chang (China), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) hingga Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan).
Namun sayangnya, mereka justru terjegal oleh wakil non-unggulan Taiwan Lee Fang-chih/Lee Fang-jen, bahkan dalam dua gim langsung.
"Padahal, Hong Kong Open itu bisa menjadi peluang bagus bagi Fajar/Rian untuk memperbaiki hasil," tutur Christian Hadinata dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
"Kalau saja juara, meskipun dari turnamen yang levelnya tidak terlalu tinggi, bisa membangkitkan kepercayaan diri mereka," tandasnya.
Hadinata pun memberikan wejangan secara langsung kepada Fajar/Rian di sela-sela latihan tim ganda putra di pelatnas PBSI, dalam mempersiapkan ajang akbar Asian Games 2022.
Juara Asian Games lima kali itu menasehati Fajar/Rian agar kembali mengenang momen mereka saat sempat terpuruk lalu berhasil bangkit, sebagaimana yang sempat mereka alami satu tahun lalu.
Saat itu, Fajar/Rian juga sempat disentil Herry IP yang masih berstatus Kepala Pelatih ganda putra, yang menyindir mereka bahwa jika tidak segera melakukan perbaikan akan segera disalip oleh para juniornya. Hasilnya, saat itu Fajar/Rian terpacu dan kemudian bisa melesat jadi nomor satu dunia.
"Mereka bisa naik ke ranking teratas dunia lalu menjuarai All England tahun ini. Artinya, Fajar/Rian memiliki kemampuan untuk berada di atas," kata Hadinata.