Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanggapan Dirut PT LIB Terkait Penyerangan MO Madura United di Markas PSS Sleman

By Lukman Adhi Kurniawan - Senin, 25 September 2023 | 20:45 WIB
Direktur Utama PT LIB (Liga Indonesia Baru), Ferry Paulus, saat ditemui di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus, angkat suara terkait kekerasan di markas PSS Sleman.

Kejadian tersebut terjadi pasca pertandingan pekan ke-13 Liga 1 2023/2024 antara PSS Sleman melawan Madura United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (24/9).

Pada sesi jumpa pers ada oknum yang masuk ke ruangan dan melakukan aksi agresif kepada pelatih dan pemain Madura United.

Media Officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman yang berusaha melakukan evaluasi justru menjadi korban pengeroyokan tersebut.

Pihak Laskar Sape Kerrab sudah membawa masalah ini ke ranah kepolisian.

Baca Juga: Madura United Lapor Polisi dan LIB Setelah MO Dianiaya Usai Duel Lawan PSS Sleman

Ferry Paulus menjelaskan, PT LIB selaku operator Liga 1 kecewa terkait adanya aksi kekerasan pasca pertandingan tersebut.

Menurutnya, insiden ini mencederai asas sportifitas dalam pertandingan.

"PT Liga Indonesia Baru (LIB) sangat menyayangkan terjadinya insiden terhadap personel Media Officer Madura United FC pasca laga melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (24/9)."

"Insiden tersebut sangat mencederai nilai sportifitas dan fair play yang selama ini menjadi pedoman kita dalam mengarungi Kompetisi BRI Liga 1 2023/24."

"Dan, LIB juga mengutuk keras semua tindakan yang berbau kekerasan di dalam maupun luar lapangan," kata Ferry Paulus dilansir BolaSport.com dari laman PT LIB.

Istimewa
Media Officer Madura United Ferdiansyah Alifurrahman yang mengalami pengeroyokan oleh sejumlah orang di Ruang Konferensi Pers, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (24/9/2023).

PT LIB langsung bergerak setelah kejadian tersebut terjadi.

Mereka melakukan investigasi kepada saksi dan panpel yang ada di lokasi.

"Sesaat setelah kejadian, LIB langsung melakukan investigasi dengan menghubungi pihak-pihak terkait insiden tersebut seperti kedua tim, panpel, saksi di tempat kejadian."

"Juga Match Commissioner," tambahnya.

Baca Juga: Panpel PSS Bergerak Cepat setelah Media Officer Madura United Dikeroyok di Ruang Konferensi Pers

Ferry menilai bahwa unsur kekerasan akan jadi ranah pihak kepolisian.

Namun, mereka akan menyiapkan sanksi yang diberikan sesuai dengan aturan yang ada di Liga 1.

Dia berharap masalah ini tidak terulang lagi di masa depan dan LIB akan meningkatkan formula untuk memberikan rasa aman kepada semua tim.

"Terkait pelanggaran pada unsur sepak bola, tentu secara prosedural akan diproses sesuai mekanisme hukum dalam lingkup Football Family PSSI."

"Namun untuk tindakan kekerasan atau dugaan penganiayaan harus diproses oleh penegak hukum sehingga kami mendukung upaya hukum dari Madura United maupun klub tuan rumah."

"LIB sangat berharap kejadian ini menjadi yang terakhir kali, dan menjadi pelajaran bagi kita sebagai operator dan seluruh kontestan BRI Liga 1 2023/24 agar bisa lebih baik lagi dalam menyelenggarakan pertandingan."

"Kami telah siapkan langkah-langkah strategis dan taktis untuk memperkuat proteksi pengamanan dari sisi panpel pertandingan," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P