Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Atlet muda skateboard Indonesia, Nyimas Bunga Cinta, harus mengakui keunggulan lawan-lawannya pada Asian Games 2022.
Nyimas belum berhasil mengulangi pencapaian pada Asian Games edisi terakhir saat ia meraih medali perunggu.
Dia juga memecahkan rekor menjadi atlet termuda yang merengkuh medali Asian Games pada tahun 2018.
Saat itu Nyimas masih berusia 12 tahun.
Pada Asian Games Hangzhou, Nyimas mengakhiri pertandingan final di nomor Women's Park dengan berada di urutan keenam.
Nyimas bersama tujuh atlet skateboard lainnya saling berebut medali di Qiantang Roller Sports Centre, Hangzhou, China, Senin (25/9/2023).
Baca Juga: ONE Championship - Adik Bungsu Angela Lee dan Christian Lee Raih Gelar Juara Pankration
Akan tetapi, Nyimas yang tampil di urutan pertama mengaku sedikit gugup.
Nyimas saat ini sudah berusia 17 tahun pada bulan April 2023.
Siswi SMA di Jakarta itu sudah tampak lebih dewasa, tetapi pandemi yang membuat jumlah pertandingan berkurang drastis diakui mempengaruhi mentalnya saat bertanding.
Dulu, dia punya cara yang ampuh untuk mengatasi grogi jelang beraksi.
"Tapi tadi pas grogi aku masih belum dapat (solusi), cara yang dulu kurang mempan, harus cari cara lain," kata Bunga kepada AntaraNews dikutip BolaSport.com.
Dalam final Asian Games 2022, skor yang didapatkan Bunga pada babak pertama adalah 16,5.
Dia mulai bangkit di babak kedua dengan angka 60,41 lantaran aksinya berlangsung mulus hingga akhir.
Jeritan senang sekilas terdengar dari bangku penonton. Para pesaingnya turut bersorak. Pelatih dan tim ofisial dari negara lain ikut tersenyum dan memberikan selamat.
Bunga sempat berada di posisi ketiga selama babak kedua, memberikan harapan akan ada medali perunggu yang diraih Indonesia dari cabang olahraga yang baru dipertandingkan di Asian Games Jakarta pada 2018, dan jadi olahraga resmi di Olimpiade Tokyo 2020.
Sayangnya, asa itu meredup ketika para pesaingnya dari negara-negara yang kuat seperti Jepang dan China membuat posisinya semakin mundur.
Pada babak ketiga, nilai yang didapatkan Bunga tidak setinggi sebelumnya. Dalam kompetisi ini, hanya nilai tertinggi dari tiga babak yang diambil dan menentukan prestasi setiap atlet.
Bunga bertahan dengan skor 60,41, sementara sang juara pertama, Hinano Kusaki dari Jepang, meraih skor 88,87. Pada akhirnya, Bunga berada di urutan keenam, diikuti oleh Mazel Paris Alegado dari Filipina dan Yi-Fan Lin dari Taiwan.
Seusai pertandingan, di tengah cuaca Hangzhou yang akhir-akhir ini mulai panas dan membuat tubuh berkeringat, Bunga menyayangkan posisi tubuhnya yang terlalu ke depan saat melakukan trik sehingga aksinya tidak berlangsung mulus.
"Harusnya enggak jatuh sih, tapi karena badannya ke depan... ya sudah enggak apa-apa, yang penting udah ngasih yang terbaik yang aku bisa," ujar Bunga.
Baca Juga: Jadwal Asian Games 2022 - Menembak dan Wushu Berebut Medali Lagi, Tenis Mulai Bergulir
Meski gagal membawa pulang medali, toh dia sudah melampaui target yang dipatok oleh sang pelatih. Ke depannya, Bunga akan menjalani latihan yang lebih intensif agar bisa meraih prestasi yang lebih gemilang.
Sang pelatih, Anthony Adam Caya, mengatakan persiapan menuju 2024 akan jauh lebih maksimal.
"Cukup membanggakan walaupun kita cuma keenam, lihat posisi disini melawan dua juara dunia, tinggal kita untuk intens latihan fokus lagi, supaya membawa dia lebih berprestasi lagi," ujar Anthony Adam Cahya.
Selanjutnya, Nyimas akan berlaga di Roma, Italia untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Dia tak lupa meminta dukungan untuk cabang olahraga skateboard yang tergolong masih baru di pesta olahraga bergengsi seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
"Aku harap skater Indonesia terus maju, dan dukungan orang Indonesia serta pemerintahnya tetap good," tutup Bunga.
Ya, Bunga bertekad untuk lolos ke putaran final Olimpiade Paris 2024.
Pada Olimpiade 2020 Tokyo, Bunga masih belum berhasil mewujudkan mimpinya itu.
Sementara itu, medali emas diraih oleh atlet Jepang, Hinano Kusaki yang baru berusia 15 tahun.
"Saya senang bisa melakukan semua trik," kata Kusaki dikutip BolaSport.com dari Kyodonews.
"Saya akan sangat senang jika bisa menunjukkan kegembiraan bermain skateboard melalui lompatan saya."
"Keluarga skateboard kami saling menyemangati satu sama lain. Kami merasa senang dengan trik-trik hebat para skater lain."
"Jika kami tidak bisa melakukan sesuatu, kami berbicara untuk mencari tahu bagaimana kami bisa melakukannya," ujar Kusaki.