Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Barcelona didakwa melakukan suap oleh pengadilan dalam Skandal Negreira. Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, mendukung ide pengurangan poin bagi El Barca.
Dakwaan suap untuk Barcelona dilayangkan Hakim Joaquin Aguirre, yang memimpin lanjutan investigasi kasus ini pada Kamis (28/9/2023).
Polisi juga menggeledah kantor Komite Wasit Spanyol (CTA) yang berlokasi di markas federasi sepak bola negara tersebut di Madrid.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menyelidiki kemungkinan adanya korupsi sistematis di tubuh CTA.
Skandal Negreira terkuak pertama kali pada Februari 2023.
Isinya menyangkut dugaan Barcelona menyetor uang lebih dari 7,3 juta euro dalam kurun 17 tahun (2001-2018) kepada rekening dua perusahaan milik Jose Negreira, DASNIL dan NILSAT.
Negreira sendiri menjabat sebagai Wakil Presiden Komite Wasit pada 1993-2018.
Selain menyeret Negreira dan anaknya, kasus ini membawa dua mantan Presiden Barca, Josep Bartomeu dan Sandro Rosell, ke dalam pusaran.
Otoritas setempat mengategorikan kasus ini sebagai tindak kriminal sehingga pihak-pihak yang terlibat itu menghadapi potensi sanksi pidana.
Dalam regulasi di Spanyol, hukumannya bisa berupa penjara hingga 4 tahun untuk individu yang terlibat, atau diskualifikasi dan denda bagi institusi atau lembaga bersangkutan.
Adapun pembayaran tersebut diduga dilakukan Barca agar Negreira cs menguntungkan mereka dengan keputusan wasit dalam pertandingan.
Sejak pertama kali kasus ini merebak, Barcelona dikaitkan dengan berbagai sanksi jika terbukti bersalah.
Javier Tebas selaku Presiden Liga Spanyol sudah menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan hukuman langsung kepada Barca dalam lingkup kompetisi domestik.
Menurut aturan LaLiga, kasus tersebut sudah kedaluwarsa karena melewati batas waktu tiga tahun.
Akan tetapi, Tebas mendukung ide pemberian sanksi pengurangan poin jika pihaknya diberikan kewenangan.
Baca Juga: Hasil Liga Spanyol - Real Madrid Gebuk Las Palmas, Si Anak Hilang Gantikan Jimat Bellingham
Hukuman ini sama modelnya dengan yang dilakukan Liga Italia terhadap kasus pemalsuan laporan keuangan Juventus, misalnya.
Liga Spanyol tidak memiliki aturan seperti itu.
"Saya harus melihat argumen terkait tuduhan penyuapan Barcelona. Suap adalah ketika sebuah tindak kriminal dilakukan terhadap pejabat publik," ucap Tebas.
"Mungkin mereka menganggap wasit...Saya tidak tahu, saya harus secara legal menilainya sebagai seorang pengacara," katanya lagi, dikutip BolaSport.com dari Football Espana.
Selain menyeret individu dengan ancaman sanksi pidana korupsi, Barcelona sebagai institusi yang terlibat juga bisa terdampak hukuman administratif dari pengadilan.
Kubu pimpinan Joan Laporta terancam diskors dalam segala aktivitasnya di sepak bola.
"Bukan tanggung jawab kami, tetapi saya pikir itu adalah tindakan yang tepat (sanksi pengurangan poin)," imbuh Tebas.
"Kami harus memiliki sistem hukuman pengurangan angka."
Baca Juga: Batas Pengeluaran Barcelona Dipotong 6,2 Triliun, Joan Laporta Cari Cuan ke Mana Lagi?
"Kami adalah satu dari sedikit negara yang tidak mempunyai itu," ujarnya.
Kabarnya, bentuk sanksi lebih berat bagi Barcelona kalau terbukti bersalah dalam vonis akhir bisa berupa degradasi ke divisi bawah Liga Spanyol atau pencopotan gelar.
Apa pun keputusan finalnya nanti, Skandal Negreira kelihatannya bakal terus bergulir panas dan tidak akan selesai dalam waktu dekat.
Saat ini Barcelona menempati peringkat ketiga di klasemen Liga Spanyol dengan 17 poin, tertinggal dari Girona (19) dan Real Madrid (18).