Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menyesalkan momentum luput saat nyaris bikin Juara Dunia empat kali Chen Qing Chen/Jia Yi Fan kalah.
Apriyani/Fadia tidak berhasil menyumbangkan poin pada pertandingan beregu putri bulu tangkis Asian Games 2022 antara Indonesia versus China, yang bergulir hari ini, Jumat (29/9/2023).
Turun di partai kedua, peraih perak Kejuaraan Dunia 2023 tersebut harus rela mengakui keunggulan ganda putri nomor satu dunia, Chen/Jia, dalam pertarungan tiga gim alot selama 101 menit lamanya.
Apriyani/Fadia sejatinya hampir saja membuat pasangan tuan rumah sekaligus Juara Dunia empat kali itu gigit jari di hadapan publik mereka sendiri di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China.
Pertandingan bak duel neraka selama 1 jam 41 menit itu hampir saja berujung pedih bagi wakil tuan rumah kalau saja Apriyani/Fadia tidak melakukan kesalahan antisipasi di momen tipis pada poin krusial.
Sukses menyamakan kedudukan 20-20 di gim ketiga alias gim penentuan, peluang Apriyani/Fadia jelas terbuka untuk membuat skor imbang menjadi 1-1.
Mereka juga sempat menampilkan reli epic saat Apriyani terus dicecar Chen/Jia.
Bahkan dalam out of position atau dalam posisi yang tak sempurna pun masih mampu mengembalikan bola dengan lebih sulit yang berujung unforced error dari Jia.
Sayangnya, momentum-momentum apik ini tidak dilanjutkan dengan antisipasi yang berkelanjutan dari mereka, yang kecolongan dan akhirnya berkahir kandas dengan skor 12-21, 21-19, 20-22.
Kekalahan itu sangat disesali oleh Apriyani/Fadia. Bukan hanya karena nyaris menyarangkan satu poin untuk Indonesia, tetapi mereka juga hampir balas dendam terhadap Chen/Jia setelah pertemuan terakhir di final Kejuaraan Dunia 2023.
"Kami bersyukur dengan permainan kami hari ini. Kami bisa bermain dengan lepas dan bisa menerapkan permainan yang baik, yang kami mau sampai akhir," ungkap Apriyani dikutip BolaSport.com dari siaran pers PBSI.
"Memang hanya di poin-poin terakhirnya saja tadi tidak pas penerapan polanya. Dan dari situ kami belajar lagi dari mereka."
"Di gim kedua akhir-akhir itu kami lebih inisiatif, lebih siap dan lawan terlihat lengah," tandasnya.
Sementara itu, Fadia, ia menyesal salah antisipasi di reli terakhir.
Poin terakhir lawan memang berasal dari pengembalian pemain 21 tahun itu yang terlalu tanggung hingga menjadi sasaran empuk bagi Jia, yang bermain kidal, untuk melancarkan smes keras di depan net.
Fadia berharap, kekalahan ini mampu membuat dia sendiri bisa berbenah sebagai bahan evaluasi. Apalagi tugas mereka masih akan lanjut di nomor perorangan bulu tangkis Asian Games 2022, yang baru akan dimulai pada 2-7 Oktober 2023.
"Di gim pertama, kami tidak terlalu tegang sebenarnya karena pemanasan sudah cukup bagus jadi kami sudah siap," kata Fadia soal laga hari ini.
"Tapi mereka langsung pegang kendali permainan. Mereka sudah lebih masuk polanya.
Kami belajar terutama saya, harus lebih cerdik di poin-poin akhir. Atmosfer beregu juga berbeda dari nomor perorangan, ini jadi pengalaman terbaik saya," tandasnya.
Tim bulu tangkis putri Indonesia berakhir kalah telak 0-3 dari China, setelah Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani juga gagal menyumbang poin.
Karena tidak lolos semifinal, tim putri Merah Putih dipastikan gagal meraih medali. Hasil ini menunjukkan penurunan sebab pada Asian Games 2018 lalu, regu putri Indonesia berhasil membawa pulang medali perunggu.