Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain timnas U-24 Indonesia, Hugo Samir, mengaku bahwa rekan-rekan kerjanya di Garuda Muda kesal kepada dirinya karena mendapatkan kartu merah saat melawan Uzbekistan.
Kartu merah itu didapatkan karena sebelumnya Hugo sudah mengoleksi kartu kuning.
Hugo dimainkan oleh pelatih timnas U-24 Indonesia, Indra Sjafri, untuk menggantikan Egy Maulana Vikri pada menit ke-85.
Pada menit ke-112, pemain Borneo FC itu mendapatkan kartu merah.
Padahal saat itu, timnas U-24 Indonesia sedang berusaha mengejar ketertinggalan satu gol dari Uzbekistan.
Bermain dengan 10 pemain, gawang timnas U-24 Indonesia kembali kemasukan gol kedua dari Uzbekistan di penghujung laga.
Baca Juga: Marahnya Jacksen F Tiago Setelah Hugo Samir Jadi Korban Rasisme Pasca Bela Timnas U-24 Indonesia
Timnas U-24 Indonesia pun kalah 0-2 dari Uzbekistan pada babak 16 besar Asian Games 2022 di Shangcheng Sport Center Stadium, Hangzhou, China, Kamis (28/9/2023).
Kekalahan itu membuat timnas U-24 Indonesia gagal melaju ke babak delapan besar Asian Games 2022.
"Setelah saya kartu merah, banyak pemain yang kesal dengan saya karena mereka sudah berjuang mati-matian di pertandingan tapi saya malah melakukan hal seperti itu."
"Mereka sudah lelah dan kondisinya waktu itu agak kurang kondusif setelah saya dapat kartu merah," kata Hugo saat dihubungi BolaSport.com, Jumat (28/9/2023).
Hugo langsung menyampaikan permintaan maaf kepada rekan-rekannya dan juga ofisial tim pelatih timnas U-24 Indonesia.
Eks pemain Persis Solo itu mengakui bahwa tindakannya sangat merugikan.
Baca Juga: Target Tinggi Hugo Samir bersama Timnas U-24 Indonesia di Asian Games 2022
"Saya langsung minta maaf ke semuanya baik itu pemain, ofisial, dan manajer."
"Alhamdulillah masih bisa diterima kesalahan saya dan saat ini kondisinya jadi lebih baik lagi," ucap Hugo.
Pemain berusia 18 tahun itu merasa bersalah besar tidak bisa mengendalikan emosinya sehingga merugikan timnas U-24 Indonesia.
Ia bersyukur para seniornya mempunyai hati yang baik sehingga ini menjadi pengalaman berharga untuknya.
"Semua di sini pada sedih dan kecewa tapi ya ini sepak bola."
"Kami tidak bisa menang terus, pasti ada kalah dan kami harus terima itu dengan lapang dada."
"Kami juga sudah berjuang mati-matian di pertandingan," tutup pemain timnas U-20 Indonesia itu.