Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Genoa Hajar AS Roma sampai Babak Belur, Jose Mourinho Akui Jalani Awal Musim Terburuk

By redho saputra - Jumat, 29 September 2023 | 22:40 WIB
Jose Mourinho melepas medali perak Liga Europa setelah AS Roma dikalahkan Sevilla pada final di Puskas Arena, Budapest (31/5/2023). (ODD ANDERSEN/AFP)

BOLASPORT.COM - Jose Mourinho dalam sorotan tajam setelah AS Roma menelan kekalahan yang pahit dengan skor 1-4 saat bertandang ke markas Genoa pada lanjutan Liga Italia, Jumat (29/9/2023) dini hari WIB.

Dua gol yang dicetak tuan rumah pada babak pertama mencundangi lini pertahanan AS Roma berkat kerja sama dan koneksi yang bagus antarpemain.

Sementara itu, Bryan Cristante harus maju ke depan untuk mencetak gol agar memperkecil keunggulan Genoa dan skor bertahan 2-1 hingga jeda.

Memasuki babak kedua, Genoa memperbesar jarak dengan mencetak dua gol tambahan sehingga skor berakhir 4-1.

Dikutip BolaSport.com dari situs resmi AS Roma, seusai pertandingan, Jose Mourinho mengakui bahwa ia mengawali musim dengan buruk dan menolak untuk berbicara banyak kepada media serta pemainnya.

“Saya akan meminta maaf kepada mereka yang ada di studio [DAZN] karena saya memilih untuk tidak berbicara terlalu banyak," ucap Mourinho.

"Setelah peluit akhir dibunyikan, saya tidak berbicara dengan para pemain saya selain beberapa salam."

"Mengingat saya bahkan tidak ingin berbicara dengan para pemain, saya merasa tidak nyaman menganalisis pertandingan secara mendalam dan menjawab pertanyaan yang diajukan kepada saya dari studio TV,” ucap Mourinho.

Mourinho beralasan kekalahan pasukannya dipengaruhi cederanya bek Diego Llorente ketika skor masih imbang 1-1 pada menit ke-24.

Baca Juga: Duet Romelu Lukaku-Paulo Dybala, Mimpi Muluk Inter Milan yang Diwujudkan Mourinho di AS Roma

"Kami merespons dengan baik dan menemukan gol penyeimbang. Namun, Diego Llorente mengalami cedera dan ini mengganggu struktur tim kami dan kemudian segalanya mulai menurun," ujar Mou.

"Ketika skor masih 2-1, dan dengan mempertimbangkan wasit yang bertanggung jawab, kami memutuskan untuk mengeluarkan Gianluca Mancini yang sudah diberi peringatan."

"Hal ini sekali lagi berdampak pada struktur tim, meskipun kami mengalami kemajuan.”

“Ketika gol Romelu Lukaku dianulir karena offside, saya merasa gol penyeimbang akan segera terjadi karena Genoa terkepung dan kami mendominasi permainan, meski kami tidak menciptakan banyak peluang emas."

"Mereka benar-benar menutup rapat pintu pertahanan saat kami menyerang, dengan Andrea Belotti, dan Sardar Azmoun serta semua orang berkumpul di dalam kotak mereka.”

“Gol mereka untuk mengubah skor menjadi 3-1 benar-benar mematikan permainan sebagai sebuah kontes, meskipun gol keempat mereka tidak benar-benar mewakili apa yang terjadi sebagai bagian dari pertandingan secara keseluruhan."

"Dalam kasus ini Anda bisa menyerah pada bencana nyata dan kebobolan lima atau enam gol,” jawab pelatih berusia 60 tahun itu.

Pelatih yang dijuluki The Special One itu juga menyoroti pertahanan Serigala Roma yang rapuh dan tidak solid seperti sebelumnya karena telah kebobolan 12 gol di semua kompetisi musim ini.

“Ketika kami kehilangan pemain tertentu, kami kekurangan solidaritas. Namun, jika dikatakan melemahnya solidaritas karena absennya satu atau beberapa pemain, tidaklah tepat," katanya.

"Kurangnya stabilitas pertahanan kami disebabkan oleh tim secara keseluruhan."

"Apa yang terjadi ketika kami kehilangan penguasaan bola dan ketika kami terjatuh lebih dalam.”

“Memang benar, pertahanan kami tidak terlalu ketat. Setiap tembakan ke gawang kami sepertinya berhasil."

Baca Juga: Gejala Sindrom Tahun Ketiga Mendera, Mourinho: Penting AS Roma Dua Kali Final Eropa

"Saya tidak menyalahkan (kiper) Rui Patricio, melainkan keseluruhan skenario yang kami lalui. Beginilah yang terjadi," tambahnya.

Dalam 6 laga perdana di Liga Italia musim ini,  AS Roma cuma mengemas 5 poin dari 1 kemenangan, 2 seri, dan 3 kali kalah.

I Lupi terpuruk di peringkat 16 klasemen yang menghadirkan rekor awalan buruk bagi Mourinho.

Ia pun menjawab dengan mengungkit prestasinya di Roma dalam dua tahun terakhir ketika ditanya tentang awal musimnya yang buruk sebagai pelatih.

“Ini juga merupakan awal musim terburuk saya sebagai pelatih. Namun, saya rasa Roma belum pernah tampil di dua final Eropa berturut-turut sebelum musim lalu,” ujar pria asal Portugal itu.

Tim yang dijuluki I Giallorossi itu diterpa gelombang cedera dengan lima pemain yang absen karena masalah otot dalam jadwal yang padat.

Mourinho juga mengatakan dirinya akan optimistis menjalani musim ini dengan skuad yang tersedia dan bakal mencari solusi untuk keluar dari situasi sulit.

“Inilah pemain-pemain yang kami punya dan kami harus keluar dari situasi ini bersama mereka. Begitulah adanya. Jendela transfer ditutup, tidak akan ada kedatangan dan kepergian pemain," imbuh eks pelatih Inter.

"Inilah skuad yang kami miliki, baik dalam kondisi baik maupun buruk. Kita harus bergerak maju – tidak ada waktu untuk meratapi."

"Kami akan bekerja keras mulai besok, menjelang pertandingan berikutnya," lanjut The Special One.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P