Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Beregu putra menjadi salah satu nomor yang diharapkan medali emas bersama dengan tunggal putra dan ganda putra.
Melihat peringkat pemain, Indonesia memang boleh berharap lebih karena keberadaan pemain-pemain top di sektor putra.
Di beregu putra Indonesia bahkan menjadi unggulan teratas. Akan tetapi, status favorit juara ini lagi-lagi menjadi sekadar simbol.
Kecuali Anthony Sinisuka Ginting yang tampil di partai pembuka, tidak ada pemain Merah Putih lainnya yang menang.
Di partai kedua ganda putra nomor satu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tidak dapat memaksimalkan peluang menang dalam dua gim langsung.
Sejumlah kesalahan sendiri dari Fajar/Rian dalam adu setting memberi angin kepada juara dunia, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, untuk membalikkan keadaan pada gim ketiga.
"Di beregu putra start kita sudah baik. Anthony bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Fajar/Rian juga bermain apik di pembuka laga," terang Rionny.
"Sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan tapi (Fajar/Rian) malah terlalu terburu-buru,"
"Bila mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda," tambah pria yang pernah membesut tim bulu tangkis Jepang tersebut.
Penyesalan lain kemudian datang saat Jonatan Christie secara mengejutkan kalah straight game dari pemain ranking 119 dunia, Lee Yun-gyu, sehingga Korea membalikkan keadaan.