Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Romelu Lukaku membentuk kolaborasi yang langsung gacor bersama Paulo Dybala di AS Roma. Hal ini membangkitkan memori duetnya dengan Lautaro Martinez sewaktu di Inter Milan.
Kinerja Romelu Lukaku secara individu terbilang gemerlap dibandingkan penampilan kolektif AS Roma awal musim ini.
Sang raja gol sepanjang masa timnas Belgia tak butuh waktu lama memberi kontribusi bagi pasukan Jose Mourinho.
Lukaku langsung gacor dengan torehan 4 gol hanya dalam 5 partai awal sebagai starter I Lupi.
Sebagai pemain baru, jumlah tersebut langsung menempatkannya sebagai top scorer sementara Roma musim ini.
Sang Serigala menuai efek positif kolaborasi Lukaku dengan Paulo Dybala.
Terbaru, assist cantik Dybala melahirkan gol pembuka AS Roma ke gawang Frosinone, Minggu (1/10/2023).
Baca Juga: Romelu Lukaku Monster Gol di Liga Europa, Langsung Haus Darah setelah Dipegang Mourinho di AS Roma
Tanpa melihat, kompatriot Lionel Messi di timnas Argentina memantulkan bola ke arah Lukaku yang merangsek ke kotak penalti.
Eks bomber Inter Milan itu tak langsung menembak, tetapi melakukan satu kecohan sebelum menyarangkan bola ke gawang.
Dybala juga berperan krusial dengan menyuplai umpan kedua yang berbuah gol dari kapten Lorenzo Pellegrini hingga membuat Roma menang 2-0.
3 - Only Batistuta (6) and El Shaarawy (4) have scored more goals than Romelu Lukaku (3) in their first 5 appearances for Roma in Serie A, among the players who made their debut for the Giallorossi in the top-flight in the 3 points for a win era (1994/95). Podium.#Romafrosinone pic.twitter.com/vF5N3NWwS2
— OptaPaolo (@OptaPaolo) October 1, 2023
Publik mulai membandingkan efek duet Lukaku-Dybala dengan Lukaku-Lautaro Martinez (Lu-La) saat menggemparkan Inter Milan.
Kebetulan dua partner Big Rom tersebut sama-sama menopang Lionel Messi di timnas Argentina.
Karakternya pun bisa dibilang sedikit mirip.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - Romelu Lukaku Ikut Cetak Gol, AS Roma Jauhi Zona Degradasi
Dybala dan Lautaro dapat ko-eksis dengan rekan bertipe bomber nomor 9 seperti Lukaku sebagai second striker maupun menjadi target-man itu sendiri.
Namun, Dybala memiliki atribut cenderung lebih kental sebagai playmaker sehingga peluang Lukaku dimanjakan La Joya juga lebih besar.
Lukaku sendiri memiliki opini mengenai pengalaman berkolaborasi dengan Lautaro serta Dybala.
"Hal itu berbeda," kata striker pinjaman dari Chelsea tersebut kepada DAZN.
"Tapi dengan setiap rekan setim yang bekerja bareng saya, kami selalu memiliki hubungan baik."
"Penting untuk mengetahui satu sama lain, bagaimana rekan setim Anda menginginkan bola."
"Paulo adalah pemain dengan banyak kualitas dan kami ingin melakukan yang terbaik untuk Roma," ujar Lukaku.
Sebelumnya, Big Rom kental dengan cap pengkhianat dari pihak Inter Milan.
Lukaku dikabarkan lebih tertarik gabung Juventus pada bursa transfer musim panas lalu daripada kembali ke Inter.
Padahal, pihak I Nerazzurri sudah menyetujui biaya transfer sang pemain dengan pihak Chelsea.
Namun, transfernya ke Juve menghadapi penolakan keras dari fan.
Ujung-ujungnya, ia memilih berlabuh ke Roma dan bereuni dengan pelatihnya semasa di Manchester United, Jose Mourinho.