Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, berhasil mempertahankan raihan medali emas pada Asian Games 2022.
Zheng/Huang sukses meraih kemenangan atas pasangan ranking dua dunia dari Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Bertanding di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Sabtu (7/10/2023) peraih medali emas Asian Games 2018 itu menang dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-14.
Ambisi besar Zheng/Huang mempertahankan medali emas di rumah sendiri langsung terlihat lewat permainan kuat mereka sejak awal laga.
Keunggulan tujuh poin sempat dicatatkan Zheng/Huang pada skor 12-5.
Zheng/Huang sedang berada dalam kepercayaan diri tinggi setelah berhasil keluar dari tren buruk tepat sebelum Asian Games 2022.
Kegagalan di event besar dua kali diderita Zheng/Huang yaitu saat Kejuaraan Dunia dan China Open Super 1000.
Dalam dua kesempatan itu Zheng/Huang kalah dari lawan yang sama yaitu Seo Seung-jae/Chae Yu-jung, masing-masing di final dan perempat final.
Pembalasan dendam atas Seo/Chae di semifinal Asian Games 2022 berhasil melepas belenggu besar dalam diri Zheng/Huang.
Perlawanan Watanabe/Higashino yang makin kuat hingga memangkas jarak ketertinggalan dari tujuh angka menjadi 5 angka pada skor 10-15 dapat dicegah.
Zheng/Huang kembali memperlebar keunggulan menjadi lebih besar yaitu delapan angka pada kedudukan 18-10.
Watanabe/Higashino belum menyerah.
Karakter ulet pemain Jepang diperagakan juara All England tiga kali itu dengan mencetak lima angka beruntun untuk mengubah skor menjadi 15-18.
Akan tetapi, Watanabe/Higashino tak cukup tangguh dalam permainan reli panjang sehingga melakukan kesalahan sendiri.
Pengembalian bola dari Higashino yang tidak melewati net menghasilkan game point untuk Zheng/Huang dengan keunggulan lima angka.
Gim pertama akhirnya berhasil diselesaikan pasangan China usai Huang menempatkan bola dengan baik di area depan permainan lawan.
Pada gim kedua, Watanabe/Higashino memulai laga dengan sangat baik usai memimpin empat angka pada skor 5-1.
Namun momentum itu kurang bisa dimanfaatkan Watanabe/Higashino yang harus banyak kehilangan poin.
Zheng/Huang akhirnya berbalik unggul di 6-5 berkat kesalahan Watanabe dalam bola lob yang jatuh di luar bidang permainan.
Belum menyerah, Watanabe/Higashino kembali memimpin pada skor 10-8.
Namun, kesalahan sendiri kembali muncul sehingga situasi kembali berubah pada interval di mana Zheng/Huang unggul tipis 11-10 usai smes menyilang Watanabe yang melebar.
Selepas jeda, Watanabe/Higashino masih memperjuangkan asa untuk memaksakan rubber usai mampu memimpin dengan selisih 1 poin pada skor 13-12.
Akan tetapi situasi tersebut justru membuat awal petaka bagi Watanabe/Higashino.
Dari sana Zheng/Huang justru mampu mencetak tujuh angka beruntun untuk menjauhkan jarak poin menjadi enam angka di 19-13.
Hujan smes yang terus dilancarkan Zheng membuat pasangan China di ambang podium tertinggi usai mencetak championship point dengan selisih enam poin.
Laga akhirnya tuntas karena kesalahan pemain Jepang sendiri dalam pengembalian bola.
Hasil ini membuat Jepang pulang tanpa medali emas usai Watanabe/Higashino menjadi satu-satunya wakil mereka di laga puncak.