Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Terungkap fakta mengenai isu yang menyebut bocah ajaib Barcelona, Lamine Yamal, dibayar demi mengkhianati timnas Spanyol.
Lamine Yamal tengah menjadi rebutan dua negara, Spanyol dan Maroko.
Winger berusia 16 tahun itu sudah mencatatkan dua penampilan bersama skuad senior La Furia Roja.
Namun, jumlah laga tersebut belum bisa membuat Spanyol memiliki hak sepenuhnya atas si bocil ajaib yang memiliki tiga kewarganegaraan.
Regulasi FIFA menyatakan bahwa pemain dapat berpindah kewarganegaraan selama mereka tampil kurang dari tiga kali untuk suatu negara sebelum berusia 21 tahun.
Berarti Yamal masih mungkin untuk pindah haluan ke Maroko, negara kelahiran ayahnya.
Lantas muncul isu yang menyebut bahwa Maroko menawarkan sejumlah uang kepada Yamal agar memperkuat timnas mereka.
Akan tetapi, federasi sepak bola di sana telah membantahnya.
"Royal Moroccan Football Federation (FRMF) dengan tegas membantah informasi palsu yang dimuat surat kabar olahraga Spanyol, AS, dalam edisi 10 Oktober 2023," demikian pernyataan resmi dari otoritas sepak bola Maroko.
"Informasi ini tidak berdasarkan bukti apa pun, karena kami menghormati keputusan pemain Lamine Yamal, serta keputusan pemain asal Maroko lainnya yang memilih tim lain," lanjut isi pernyataan FRMF.
Yamal jadi bahan rebutan setelah tampil apik bersama Barcelona.
Di bawah asuhan pelatih Xavi Hernandez, dia sudah menorehkan 12 penampilan dan satu gol dalam semua kompetisi musim 2023-2024.
Rekor demi rekor prestisius pun berhasil dipecahkan Yamal.
Sosok berpostur 180 cm itu mengawali perjalanan indahnya dengan merebut predikat debutan termuda Barcelona.
Yamal mencatatkan pernampilan perdana untuk tim senior Blaugrana saat berumur 15 tahun, sembilan bulan, dan 16 hari.
Sang wonderkid juga memegang rekor sebagai starter termuda di sepanjang sejarah Liga Champions (16 tahun dan 83 hari).
Teranyar, Yamal menjadi pencetak gol termuda dalam histori Liga Spanyol sewaktu tampil melawan Granada pada partai terakhir Liga Spanyol.
Tak sedikit orang yang menyamakan Yamal dengan kapten legendaris Blaugrana, Lionel Messi.
Xavi justru khawatir komparasi tersebut membebani bintang mudanya.
"Memang benar ekspektasinya sangat besar," kata Xavi.
"Pada usia 16 tahun, dia bermain di level brutal, dan ini merupakan hal yang sangat positif."
"Akan tetapi, mari kita lihat apa yang terjadi di masa depan tanpa membandingkannya dengan Messi."
"Hal ini tidak berjalan baik bagi semua pemain yang pernah dibandingkan dengan Messi di masa lalu," tutur Xavi menambahkan.
Performa menjanjikan di Barcelona lantas membawa Yamal menembus tim senior Spanyol.
Tanggal 8 September 2023 menjadi hari bersejarah buat Yamal karena dirinya mendapat kesempatan debut untuk Tim Matador.