Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan asisten pelatih Manchester United, Rene Meulensteen, menyebut dua mantan bintang Real Madrid sebagai penyebab keterpurukan Setan Merah musim 2023-2024.
Performa Manchester United di awal musim ini jauh dari kata memuaskan.
Menjalani musim dengan sejumlah amunisi baru, Setan Merah justru kerap tampil tidak konsisten.
Alhasil, Man United sekarang terseok-seok di klasemen sementara Liga Inggris.
Mereka menghuni posisi ke-10 dengan raihan 12 poin.
Adapun di Liga Champions, Man United menjadi juru kunci Grup A usai menelan kekalahan dalam dua laga pertama.
Banyak pihak menuding bahwa Andre Onana punya andil besar terhadap keterpurukan Man United.
Soalnya, kiper anyar The Red Devils itu kerap membuat blunder dan buruk dalam hal penyelamatan bola.
Dari 11 pertandingan yang dilakoni, Onana hanya mencatatkan tiga clean sheet dan sudah kebobolan 19 gol.
Namun, Rene Meulensteen punya pandangan lain.
Ia justru berpendapat bahwa Raphael Varane dan Casemiro adalah sumber utama masalah Man United musim ini.
Mantan asisten pelatih Sir Alex Ferguson di Man United itu menilai Varane dan Casemiro sangat lamban.
Baca Juga: Fan Man United Jangan Ngarep, David de Gea ke Manchester Bukan Untuk Gantikan Andre Onana yang Bapuk
Hal itu membuat dua eks bintang Real Madrid tersebut sering kewalahan ketika menghadapi kecepatan pemain-pemain Liga Inggris.
Akibatnya, lini tengah dan sektor pertahanan The Red Devils menjadi mudah dieksploitasi lawan-lawannya.
"Varane tidak dapat mengatasi kecepatan lawan," ucap Meulensteen seperti dikutip BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Liga Inggris itu dinamis."
"Segalanya berjalan dengan kecepatan 100 kilometer per jam."
Baca Juga: Balik ke Inggris, David de Gea Diminta Gabung Man United Lagi
"Casemiro, sebagai contoh, sama sekali tidak dapat mengendalikan itu."
"Ten Hag memiliki keyakinan tertentu tentang bagaimana dia ingin bermain."
"Namun, dia harus menemukan cara untuk bisa sampai ke sana."
"Itu adalah problem besar di lini tengah."
"Mereka tidak memiliki energi dan karena itulah pertahanan tim dalam masalah," tutur pria asal Belanda itu menambahkan.