Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sejarah Kelam Bulu Tangkis Indonesia pada Asian Games 2022 Disinggung, Malaysia Merasa Senasib Sepenanggungan

By Nestri Y - Kamis, 12 Oktober 2023 | 06:30 WIB
Tim bulu tangkis Malaysia berangkat ke Hangzhou, China, Senin (25/9/2023) untuk tampil pada Asian Games 2022. (BAM)

BOLASPORT.COM - Malaysia senasib sepenanggungan dengan Indonesia dalam kegagalan di bulu tangkis Asian Games 2022. Prestasi minor skuad Merah Putih ikut disorot.

Sejarah buruk yang ditorehkan bulu tangkis Indonesia karena pada Asian Games 2022 telah menggoreskan luka dalam dunia olahraga Tanah Air.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, Indonesia tak mampu merebut satu pun medali sejak cabang olahraga ini dipertandingkan pada edisi 1962.

Tradisi medali bulu tangkis Indonesia pada ajang multievent terbesar se-Asia, sebelumnya selalu terjaga selama hampir 56 tahun lamanya.

Minimal, medali perunggu biasanya selalu didapatkan skuad badminton Merah Putih.

Namun pada Asian Games 2022 yang digelar di Hangzhou, China pada 23 September sampai 8 Oktober lalu, bulu tangkis Merah Putih sangat merana.

Para pemain unggulan dan andalan justru tertekan dengan ekspetasi.

Target tiga medali emas yang dicanangkan PBSI selaku induk olahraga bulu tangkis Indonesia di pesta olahraga se-Asia itu pun sirna.

Baca Juga: Meningkat Pesat, Perebut Takhta Fajar/Rian Punya 1 Kelebihan yang Sangat Jarang Dipunyai Ganda Putra Lainnya

Pencapaian kurang memuaskan tim bulu tangkis Indonesia yang pulang dengan tangan hampa disorot Malaysia.

Sebagai salah satu negara raksasa bulu tangkis, terutama di wilayah Asia Tenggara, keterpurukan Indonesia turut dijadikan contoh tim Negeri Jiran yang juga bernasib hampir mirip.

Malaysia juga tidak dapat memenuhi target mereka di Asian Games 2022.

Mematok 2 perak dan 1 perunggu, Malaysia hanya mampu membawa pulang 1 dengan warna perunggu lewat ganda putra andalan, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Asosiasi Buli Tangkis Malaysia tidak berpaling dari hasil yang di bawah harapan ini.

"Dari segi performa, memang ada kekecewaan. Tapi kami sadar setiap pertandingan di sana tidak mudah," kata Direktur Administrasi BAM, Michelle Chai, dikutip dari Berita Harian.

"Kita juga bisa melihat negara-negara tradisional seperti Indonesia juga kesulitan."

"Sekarang kita tinggal fokus pada target yaitu (Olimpiade) Paris," tandasnya.

Meski demikian, BAM mempertahankan program jangka panjang mereka untuk misi perebutan medali emas pertama untuk Malaysia di Olimpiade melalui program Road to Gold (RTG).

Pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaky, selaku Direktur Kepelatihan Akademi Bulu Tangkis Malaysia masih dipercaya untuk memimpin skuad Negeri Jiran menuju Olimpiade Paris 2024.

"Tentang tim ahli dan lain sebagainya, BAM selalu mempraktekkan sikap siapa yang ahli akan diberi tugas," kata Wakil Presiden BAM, Jahaberdeen Mohamed Yunoos.

"Misalnya Rexy diberikan dukungan penuh atas apa yang harus dilakukannya. Kita sudah punya rencana jangka panjang, kita hanya ingin menjalankan misi Road to Gold di Paris."

Baca Juga: Tren Merosot, Ganda Putra Indonesia Tak Lagi Ditakuti Dibanding Korea Selatan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P