Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dibuang Gara-gara Marc Marquez, Pembalap Gresini Menangis usai Capai Finis Terbaiknya di MotoGP Indonesia 2023

By Nestri Y - Senin, 16 Oktober 2023 | 12:00 WIB
Pembalap Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio menangis di parc ferme usai finis keempat pada MotoGP Indonesia 2023 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia, Minggu (15/10/2023). Finis tersebut menjadi hasil terbaiknya di kelas MotoGP (MOTOGP)

BOLASPORT.COM - Tangis pembalap Gresini Ducati, Fabio Di Giannantonio, pecah setelah dia berhasil menyelesaikan lomba di posisi keempat pada MotoGP Indonesia 2023, yang menjadi finis terbaiknya di kelas utama.

Fabio Di Giannantonio tak bisa menyembunyikan emosi dan rasa harunya setelah balapan di Sirkuit Mandalika, Minggu (15/10/2023).

Penampilan pembalap asal Italia itu mungkin tersamarkan akibat duel sengit trio pembalap terdepan antara Francesco Bagnaia (Ducati), Maverick Vinales (Aprilia), dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).

Namun, aksinya dalam mengarungi MotoGP Indonesia 2023 tetap mencuri perhatian tatkala mampu finis di posisi keempat.

Setelah memarkirkan motornya di parc ferme bersama trio podium, Diggia, panggilan akrabnya, menangis haru.

Dia tertunduk di depan motornya sambil sesenggukan.

Pembalap 25 tahun itu seolah tersadar bahwa dia punya potensi untuk bertarung di MotoGP, kelas para raja.

Namun, di saat yang bersamaan, dia juga mengetahui nasibnya telah diputuskan bakal terbuang dari timnya saat ini, Gresini, mulai musim depan.

Baca Juga: Dizalimi Sembrononya Brad Binder di MotoGP Indonesia 2023 hingga Cedera Lagi, Adik Valentino Rossi Masih Mau Memaafkan

Pada MotoGP 2024, Diggia terdepak dari timnya sendiri karena tim satelit Ducati itu lebih memilih untuk mengakomodasi Marc Marquez yang memutuskan pergi dari Honda.

Setelah balapan, Diggia memang mengaku bahwa beberapa bulan terakhir menjadi masa tersulit bagi dirinya.

Banyak yang mulai meremehkan kemampuannya di MotoGP, apalagi setelah tahu nasibnya bakal tergusur gara-gara kedatangan Marquez.

"Saya akhirnya punya momen kecil di depan banyak orang di dunia, dengan semua kamera mengarah ke saya," ucap Diggia terharu, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Saya bekerja sangat keras di bidang yang saya tekuni, tetapi beberapa bulan terakhir ini merupakan saat-saat yang sangat sulit bagi saya karena seluruh dunia seperti berbalik menentang saya." akunya.

"Saya adalah orang yang memiliki perasaan dan meskipun ini hanya olahraga, bagi saya itu adalah seluruh hidup saya. Ketika semua orang tiba-tiba berbicara buruk tentang saya dan pekerjaan saya, sulit bagi saya untuk mengatasinya," ungkap Diggia.

Masa sulit yang dialami Diggia selama beberapa bulan terakhir membuat dia sampai harus menutup akun media sosial.

Sesi wawancara yang dijadwalkan dengannya pun ada yang dibatalkan.

Perkataan meremehkan dan keraguan publik di dunia maya sudah tak tahan dia baca.

Dengan cara itu, Diggia bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya sebagai pembalap profesional.

Sebelumnya di sesi sprint, Diggia juga sudah menunjukkan kemajuan signfikan dengan finis di posisi keenam di Mandalika.

"Saya kuat bahkan di saat kelam. Saya menutup akun jejaring sosial dan membatalkan beberapa wawancara agar bisa fokus penuh pada pekerjaan."

"Finis keempat memang bukanlah kemenangan atau podium. Namun, hasil bagus inilah yang memberi saya kepuasan dan menunjukkan bahwa kerja keras saya membuahkan hasil," tandas Diggia.

Sedih dan Pahit Getir Terusir dari Gresini

Nasib Diggia di Gresini tinggal menghitung bulan dan akan segera berakhir.

Kepastian tentang ke manakah dia akan bernaung pada musim depan pun belum jelas.

Diggia masih berharap bisa bertahan di kelas MotoGP yang baru dicicipinya selama dua musim.

Tetapi jika memang tak ada tim yang mau menampungnya, dia rela harus beralih ke ajang balap lain.

"Tentu saja saya sangat sedih, kami telah melalui banyak hal bersama mulai dari Moto3 dan Moto2 hingga berpulangnya Fausto Gresini (pemilik tim Gresini, red)," kata Diggia.

"Kami membangun tim bersama-sama dan mereka tahu betapa sulitnya tahun lalu bagi saya. Itu sebabnya mereka tahu bahwa saya menjadi lebih baik dan hanya butuh waktu serta kepercayaan."

"Namun pada akhirnya, ini adalah perkara bisnis. Saya harus menerimanya."

"Saya pikir sangat disayangkan ajang balap MotoGP ini kehilangan seorang pembalap yang melakukan pekerjaannya dengan baik. Saya semakin menunjukkan bahwa saya telah mendapatkan tempat di bidang ini."

"Hanya ketika yakin bahwa saya tidak akan mendapatkan tempat di sini tahun depan barulah saya melihat kejuaraan lainnya," pungkas Diggia.

Baca Juga: Kilas Kegilaan MotoGP Indonesia 2023, Dari Marc Marquez, Tim Valentino Rossi Sampai Mario Aji

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P