Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hindari Sakit Hati, Lamine Yamal Dilarang Dibandingkan dengan Messi

By Sri Mulyati - Selasa, 17 Oktober 2023 | 09:15 WIB
Lamine Yamal dilarang dibandingkan dengan Lionel Messi karena Barcelona ingin menghindari sakit hati. (PAU BARRENA/AFP)

BOLASPORT.COM - Barcelona mencoba menghindarkan pemain muda mereka, Lamine Yamal, dari sakit hati dengan tidak membandingkan ke Lionel Messi.

Bayang-bayang Lionel Messi dari Barcelona perlahan mulai dihilangkan oleh klub.

Lionel Messi masih menjadi salah satu jebolan tersukses dari akademi Barcelona.

Selama 17 tahun, penyerang asal Argentina tersebut membantu klub meraih status elite.

Total, ada empat gelar Liga Champions yang hadir ke Stadion Camp Nou berkat bantuan Messi.

Aksi ikonis Messi tersebut membuat klub berharap pemain muda lain bisa mengulanginya.

Tidak heran jika pemain akademi yang mampu menembus tim utama sering dibandingkan dengan sang megabintang.

Akan tetapi, Barcelona perlahan menyadari bahwa kebiasaan ini tergolong tidak baik.

Baca Juga: Punya Pengalaman Segudang, Ronaldo Akan Diperas Habis Timnas Portugal

Ansu Fati menjadi contoh terbaru dari sulitnya menanggung beban sebagai penerus Lionel Messi.

Sang penyerang gagal tampil konsisten dan kini harus menjalani masa peminjaman ke Brighton & Hove Albion.

Barcelona pun belajar dari kasus Ansu Fati dan berusaha tidak mengulanginya ke Lamine Yamal.

Direktur Olahraga Barcelona, Deco, membuat pernyataan tegas terkait pemain muda andalan klubnya yang terbaru.

"Satu yang perlu kami lakukan adalah berhenti membuat perbandingan," kata Deco seperti dilansir BolaSport.com dari Sport.

"Lamine tetaplah Lamine dan Messi orang yang berbeda," ucap Deco menambahkan.

Deco ingin memulai babak baru yang membebaskan pemain untuk memiliki cerita tersendiri.

Baca Juga: Kata-kata Cristiano Ronaldo Usai Cetak Brace dalam Pesta Gol Timnas Portugal dan Jadi Manusia Tertajam di 2023

Lamine Yamal yang masih berusia 16 tahun memang dibekali talenta yang luar biasa.

Ia berhasil menembus tim utama dan berkontribusi menyumbang satu gol serta dua assist dalam sembilan laga Liga Spanyol.

Akan tetapi, tugas utama sang pemain bukanlah meneruskan cerita para legenda.

Barcelona ingin para pemain ini lebih menikmati bermain sepak bola di bawah asuhan Xavi Hernandez.

Di masa perkembangan pemain, klub seharusnya tidak menyulitkan mereka dengan membuat perbandingan.

Hal ini justru bisa memberikan hasil buruk bagi perkembangan pemain di masa depan.

Barcelona tidak ingin para pemain muda hanya dipuji saat menembus tim utama.

Jebolan akademi klub ingin lebih ditingkatkan agar bisa menjadi legenda dalam waktu yang lama.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P