Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, bertekad untuk membawa anak asuhnya memenangkan laga besar melawan Italia dalam lanjutan Kualifikasi Euro 2024 di Grup C pada Rabu (18/10/2023) dini hari WIB. Ia juga mengatakan timnya sudah banyak berubah sejak kalah di final Piala Eropa 2020.
Timnas Italia sebagai tim tamu akan berkunjung ke markas timnas Inggris, Wembley Stadium.
Meskipun hasil imbang saja akan membawa Inggris mengamankan tiket ke Jerman karena unggul head to head atas Italia, Gareth Southgate menekankan timnya ingin mendapatkan poin yang maksimal.
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi timnas Inggris, Southgate memberikan komentar tentang tujuannya bersama Inggris tahun ini.
“Pada akhirnya, tujuan pertama adalah lolos ke turnamen (Euro 2024) dan penampilan kami di awal grup telah menempatkan kami pada posisi yang sangat kuat,” ucap pelatih berusia 53 tahun itu.
“Jadi hal pertama yang ingin kami lakukan adalah bermain bagus dan memenangkan pertandingan, tetapi kami tahu jika ini sudah menit ke-87 dan kami menyamakan kedudukan, maka kami tidak perlu melakukan lemparan ke gawang di akhir pertandingan,” jelas Southgate.
Terakhir kali kedua tim berjumpa di Wembley Stadium pada final Piala Eropa 2020.
Setelah itu mereka bertemu kembali di Inggris dalam ajang UEFA Nations League dengan skor kacamata di Molineux Stadium.
Kemudian kedua tim berpapasan di Italia sebanyak dua kali, pertemuan pertama yaitu ketika lanjutan UEFA Nations League di San Siro, dan The Three Lions harus tunduk 1-0.
Pertemuan kedua di Italia yaitu saat leg pertama Kualifikasi Euro 2024.
Kala itu bergantian Gli Azzurri yang harus kalah dengan skor 2-1 di Stadion Diego Armando Maradona.
Sebelum bertanding nanti malam, Southgate menjelaskan perbedaan antara timnya yang kalah pada final Euro 2020 dengan yang sekarang.
????️ “Experience of winning big matches, consistent performances. We’ve been ranked in the top 5 of the world since 2018. I don’t think there’s been any other period over the last 30, 40 years where that’s been the case.”
Gareth Southgate on what’s changed since EURO 2020. pic.twitter.com/tUoeumS4xN
— Football Daily (@footballdaily) October 16, 2023
“Pengalaman memenangkan pertandingan besar dan penampilan yang konsisten. Saat ini kami berada di peringkat lima besar dunia sejak tahun 2018 dan menurut saya tidak ada periode lain dalam 30 atau 40 tahun terakhir saat kami mengalami hal serupa,” tutur Southgate.
“Jadi, anak-anak ini secara konsisten menghasilkan malam-malam besar, malam-malam yang berkesan, penampilan bagus, dan penampilan menarik secara umum, dan kami ingin terus melakukan itu," katanya.
Southgate juga didampingi bek Manchester City, Kyle Walker dalam konferensi pers.
Sang pemain mengatakan kekalahan pada Euro 2020 akan berdampak positif bagi tim dalam jangka panjang.
"Untuk melakukan apa yang kami lakukan di musim panas yang istimewa itu dan kami nyaris mencetak gol dan kebobolan gol dari set play yang kami tampilkan dengan sangat baik, itu sangat menyedihkan," ucap Walker.
"Tetapi saya merasa seperti yang saya rasakan di level klub. Saya pergi ke Porto [untuk bermain di final Liga Champions] dan kalah melawan Chelsea, dan dua tahun kemudian kami meraih treble."
"Saya merasa orang-orang dan tim berevolusi dari hal itu setelah mengalami kekalahan. Saya pikir Anda belajar dari saat-saat kalah di final serta kemunduran untuk kemudian mencapai sesuatu yang hebat."
“Itulah yang dikatakan bos di sana. Jika kami mendapat hasil imbang maka kami lolos."
"Jadi ini tentang mengelola permainan, tentu saja, yang pertama dan terpenting, ini tentang keluar dan menampilkan performa, dan menang.”
“Namun, saya tidak akan malu jika skornya 0-0 dan kami berada di Euro karena saya akan mewakili negara saya di putaran final,” tutup bek berusia 33 tahun itu.
Baca Juga: Kualifikasi Euro 2024 - Inggris Cuma Mikir Lolos, Bukan Cari Pelampiasan Balas Dendam
Timnas Italia tentu tidak ingin Inggris melaju lebih cepat ke Piala Eropa 2024 karena mereka mempunyai kenangan manis di sana.
Tidak hanya itu, posisi Italia saat ini belum aman karena Ukraina juga berjuang dengan koleksi 10 poin yang sama dengan mereka.
Saat ini, Inggris unggul tiga poin di atas mereka karena mengumpulkan 13 poin dengan catatan empat kemenangan dan satu kali seri.