Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Podium di MotoGP Australia 2023 membuat pembalap Gresini, Fabio Di Giannantonio ingin membuktikan diri setelah kursinya terenggut Marc Marquez.
Keberhasilan Di Giannantonio meraih podium tiga pada MotoGP Australia 2023 di Sirkuit Phillip Island, sekali lagi telah membuktikan pada dunia bahwa ia merupakan pembalap yang patut untuk diperhitungkan.
Penampilannya sepanjang balapan yang bergulir pada Sabtu (21/10/2023) itu pun memang impresif.
Diggia, panggilan akrabnya, telah tampil menawan sejak latihan bebas hingga kualifikasi.
Kecepatannya di atas Desmosedici GP22 menjanjikan.
Bahkan pada balapan utama itu, Diggia mampu bersaing dengan para pembalap papan atas.
Hasil tersebut juga lebih baik dari pencapaian dia pekan sebelumnya saat meraih finis keempat di MotoGP Indonesia.
Terbesit pertanyaan yang terlontar dari media terkait apakah Diggia sedikit menyesal harus debut di Ducati pada kelas MotoGP.
Apalagi, motor tersebut memang butuh adaptasi lebih lama ketimbang pabrikan lain.
Baca Juga: Fabio Quartararo Umbar Tanda Madesu, Yamaha Butuh 15 Musim Dingin untuk Balik ke Setelan Dewa
Sementara itu, bakatnya yang terpendam perlahan mulai terlihat, tetapi di saat bersamaan kursinya di Gresini sudah dipastikan terebut oleh Marc Marquez pada musim depan.
"Merupakan suatu kehormatan untuk mengendarai Ducati di MotoGP," kata Diggia dikutip BolaSport.com dari The Race.
"Ini adalah mesin yang luar biasa, sangat cepat, dan memiliki banyak potensi untuk melakukan hal-hal hebat. Seperti yang Anda lihat, kami bertiga berada di podium dan seringkali Ducati menjadi yang teratas di kelasnya."
"Sungguh luar biasa bagi saya untuk belajar dari orang-orang ini. Memiliki kemungkinan untuk membandingkan data Anda dengan data mereka memberi Anda peluang luar biasa untuk berkembang, belajar, dan meningkatkan diri."
"Dari sisi saya sendiri, ini tidak mudah karena saya memiliki Ducati yang sama dengan Pecco (Bagnaia) dan Anda harus menang seperti dia."
"Tetapi ini adalah sebuah proses. Bagian dari proses tersebut adalah memahami, mengalami kegagalan, tidak melakukan pekerjaan dengan baik, dan kemudian melakukan pekerjaan dengan baik dan menjadi lebih baik," tuturnya.
Tekad Diggia setelah meraih podium pertamanya di kelas premier sejak debut pada musim lalu, untuk meningkatkan hasil balapannya, kini semakin bertambah.
Apalagi ia berharap masih bisa bertahan di ajang MotoGP pada musim depan setelah terdepak dari timnya sendiri, yang telah memilik Marc Marquez.
Diggia ingin membuktikan dan 'balas dendam' terhadap keadaan yang sekarang dia hadapi dengan cara yang elegan.
Sehingga, hasil-hasil bagus itu yang akan menjadi modalnya untuk mendapatkan tempat di tim lain. Dalam hal ini, Diggia tak memungkiri bahwa ia mengincar kursi Repsol Honda yang masih lowong.
Meski, ia tahu, bahwa ia bukan prioritas dibanding pembalap berpengalaman lainnya.
"Saat ini saya hanya mendapat tawaran dari bar di sebelah sirkuit, tapi kami bekerja keras," kata Diggia bercanda.
"Hanya bercanda, yang pasti tujuannya adalah untuk bertahan. Saya merasa seperti pebalap MotoGP, dan saya membuktikan pada diri sendiri dan orang lain bahwa saya cukup cepat untuk tetap berada di grid ini."
"Saat ini, tampaknya ada beberapa peluang, dan kita akan melihat bagaimana perkembangannya pada tawaran berikutnya."
“Sepertinya saat ini Honda adalah kursi (yang tersedia). Tujuan saya adalah bertahan, dan jika masih ada kursi di Repsol Honda mengapa tidak mengambilnya? Namun di paddock ini Anda tidak akan pernah tahu," ujar Diggia.
Baca Juga: Ducati Bakal Kedatangan Marc Marquez, KTM Sibuk Racik Taktik Serangan