Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-17 Indonesia Bima Sakti beberkan kekurangan anak asuhnya seusai menjalani pemusatan latihan (TC) di Jerman.
Timnas U-17 Indonesia memang telah menjalani TC di Jerman sejak 18 September 2023 lalu.
TC tim Merah Putih di Jerman ini sebagai salah satu persiapan menuju Piala Dunia U-17 2023.
Ajang dua tahunan ini bakal berlangsung di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - 1 Pemain Panama yang Wajib Diwaspadai Timnas U-17 Indonesia
Untuk itu, sebelum menghadapi ajang bergengsi ini timnas U-17 Indonesia pun telah merampungkan TC di Jerman.
Skuad Garuda menuntaskan TC tersebut pada 20 Oktober lalu dengan menjalani pertandingan uji coba ke tujuh.
Setelah itu, Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan bertolak kembali ke Indonesia pada Senin (23/10/2023).
Selama menjalani TC di Jerman, timnas Indonesia memang telah menjalani tujuh laga uji coba.
Dari tujuh uji coba dengan klub berbeda tersebut timnas U-17 Indonesia hanya mampu meraih dua kemenangan,sekali imbang, dan empat kali kalah.
Timnas U-17 Indonesia pertama kali meraih kemenangan saat menghadapi SC Paderborn dengan skor tipis 1-0.
Kemenangan kedua didapatkan saat melawan VFL Osnabruerck U-19 dengan skor 2-1.
Kekalahan timnas U-17 Indonesia sebelumnya didapatkan saat menghadapi Eintracht Frankfurt U-19 dengan skor 0-3, kemudian TSV Meerbusch U-17 0-1.
Setelah itu kekalahan berikutnya dari Mainz U-19 dengan skor 0-3 dan uji coba terakhir 2-3 dari FC Koln U-17.
Sementara hasil imbang didapatkany saat mengjadapi SV Meppen U-17 dengan skor 1-1.
Dengan hasil ini selama TC di Jerman ini, Bima Sakti mengungkapkan bagaimana perkembangan para pemainnya.
Pelatih asal Balikpapan itu mengatakan timnas U-17 Indonesia memang lebih banyak menelan kekalahan.
Namun, menurutnya permainan anak asuhnya menunjukkan progres luar biasa.
Oleh karena itu, ia memastikan timnas U-17 Indonesia tak ada masalah selama menjalani TC di Jerman.
Meski awalnya memang membutuhkan waktu untuk adaptasinya.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Calon Lawan Timnas U-17 Indonesia Telan Kekalahan Telak
“Ada tujuh uji coba. Progresnya di awal kita mengalami penurunan karena mungkin cuaca, lamanya TC yang lima Minggu, agak sedikit trastis memang kondisi pemain,” ujar Bima Sakti sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi PSSI, Selasa (24/10/2023).
“Tapi dari segi permainan, mereka menunjukkan progres, dan Alhamdulillah semua berjalan lancar,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Bima Sakti mengatakan bahwa para pemainnya memang menjukkan peningkatan.
Namun, Bima Sakti tak bisa tutup mata terkait ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki.
Pelatih berusia 47 tahun itu mengatakan memang masih ada beberapa kekurangan dari Ji Da-bin dan kawan-kawan.
Menurutnya para pemain timnas U-17 Indonesia harus membenahi beberapa kekurangan.
Bima Sakti menyoroti masalah kekurangan dari antar pemain yakni soal komunikasi hingga koordinasi saat melakukan serangan maupun bertahan.
Baca Juga: Dari Sao Paulo ke Timnas U-17 Indonesia, Welber Jardim Bidik Juara Piala Dunia U-17 2023
Tentu saja ini menjadi masalah serius, apalagi Piala Dunia U-17 2023 sudah di depan mata.
Untuk itu, Bima mengatakan akan membenahi kekurangan anak asuhnya ini dalmm sisa waktu yang ada.
Bima juga memastikan bahwa vide-video selama TC di Jerman bakal dilihat dengan maksimal.
Sebab ini akan menjadi ajang evaluasi para pemain sebelum berlaga di Piala Dunia U-17 2023.
“Ada beberapa kekurangan, kelemahan yang memang harus kita benahi, mudah-mudahan dua minggu sebelum Piala Dunia nanti, kita bisa memperbaiki kekurangan itu,” kata Bima Sakti.
Baca Juga: Dari Sao Paulo ke Timnas U-17 Indonesia, Welber Jardim Bidik Juara Piala Dunia U-17 2023
“Terutama komunikasi antar sesaia pemain, kemudian koordinasi saat bertahan dan menyerang,” tegas Bima Sakti.
“Hal tersebut kita komunikasikan juga ke pemain, kita juga sudah melihat video-video saat uji coba, evaluasi dari sana, semoga itu menjadi perbaikan untuk kami,” tuturnya.
Sementara itu, timnas U-17 Indonesia juga memiliki tambahan amunisi dari pemain diaspora.
Terdapat tiga pemain keturunan yang diboyong ke Indonesia yakni Amar Rayhan Brkic, Jardim Welber, dan Chow Yun Damanik.