Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP asal Australia, Casey Stoner, menjawab jika Marc Marquez bisa merebut gelar juara dunia MotoGP dengan motor satelit.
Pembalap terakhir yang meraih gelar kelas premier dengan motor satelit adalah Valentino Rossi pada 2001.
Meski begitu, pencapaian Rossi sebagian besar diraih oleh Honda spek pabrikan dengan warna berbeda dari motor resmi pabrikan.
Marc Marquez bisa menjadi pembalap pertama sejak Rossi yang menjadi juara dengan motor non-pabrik saat ia membalap untuk Gresini Ducati musim depan.
Marquez akan mengendarai Desmosedici yang berusia satu tahun lebih lama dari tim pabrikan.
"Saya rasa tidak semudah itu. Bersama Ducati dia mungkin akan memiliki motor sedikit lebih baik daripada yang dia kendarai, tetapi dia mengenal Honda dengan sangat baik," kata Stoner dilansir dari Crash.
"Sekarang dia akan ke Ducati, kita akan melihat apakah dia mampu beradaptasi dengan hal ini karena kami melihat banyak pembalap Ducati yang masih mampu kehilangan posisi terdepan."
"Anda tahu, Ducati bukanlah motor anti peluru di area ini. Jadi kita harus menunggu dan melihat bagaimana performa Marc," ucap pemegang dua gelar juara dunia MotoGP itu.
"Anda tidak hanya mengendarai motor lalu pergi dan memenangkan kejuaraan, tetapi saya tetap berpikir Marc mungkin adalah pembalap terbaik di grid."
"Kami harus mendapat kembali kepercayaan diri Marc dan semoga cedera dan segala hal lainnya akan berlalu dan dia bisa fokus dan memberi kami momen-momen hebat."
Stoner lalu membandingkan situasinya saat dia masih menjadi pembalap Honda.
"Saya pikir ketika saya masih bersama Honda dan LCR, satu-satunya alasan sulitnya memenangkan kejuaraan adalah karena Michelin dan sedikit karena Honda," tutur pria 38 tahun itu.
"Penyebabnya tentu saja mereka ingin pembalap pabrikan mereka tampil lebih baik daripada satelit," ujar Stoner.
"Tetapi, menurut saya tidak ada masalah untuk menang dengan cara seperti itu. Apalagi, saat ini perbedaan antara motor pabrikan dan satelit sudah jauh lebih sedikit."
"Jadi menurut saya tidak ada masalah, tidak ada alasan mengapa hal itu tidak bisa dilakukan."
"Asal punya mentalitas yang baik dan tidak mencari hal-hal baru untuk selalu menjadi yang terbaik."
Menurut Stoner, semua yang pembalap bawa ke motor tidak selalu merupakan perbaikan dan tidak cocok untuk semua orang.
"Anda hanya bekerja dengan apa yang Anda miliki dan memanfaatkannya semaksimal mungkin," kata Stoner.
"Seringkali ini lebih mudah karena motor tahun lalu sudah dikenal, bekerja dengan sangat baik, semua orang tahu set-upnya, semua orang tahu apa yang harus dilakukan jika Anda memiliki motor baru dan suku cadang baru yang tiba."
"Ada banyak hal yang perlu dipahami. Jadi, menurut saya tidak ada alasan mengapa tim tersebut tidak bisa bersaing di kejuaraan dengan motor satelit."
Marquez telah mengisyaratkan bahwa ia mungkin bisa mendapatkan peningkatan yang lebih baik pada Ducati keluaran 2023 jika hasilnya pantas.
Pemegang enam gelar juara dunia MotoGP itu memilih pindah ke Gresini selama 11 tahun dengan Honda.
"Sangat sulit untuk memahami mengapa dia melakukan itu," kata Stoner yang gelar juara dunia MotoGP diraihnya bersama Honda dan Ducati.
"Maksud saya, sudah jelas dari luar bahwa itu karena performanya, tetapi karena mengenal Marc, dia mungkin ingin tetap bersama Honda," ucap Stoner.
"Tentu saja, dia telah melakukan pembicaraan dengan manajemen senior."
"Dia memahami bahwa mungkin mereka tidak melakukan upaya yang cukup, sehingga mereka tidak akan meningkatkan upaya untuk meningkatkan motor dalam beberapa tahun ke depan."
"Jadi menurut saya di satu sisi, Marc bisa bertahan di sana dan mencoba berjuang untuk kembali ke puncak," ucap Stoner.
"Di sisi lain, dia setidaknya bisa pergi ke motor yang dia tahu bisa memenangkan balapan. Dia juga ingin mengetahui apakah dia gagal karena alasan diri sendiri atau motornya."