Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio terlambat memikat hati bos Ducati karena performa apiknya yang baru terlihat pada akhir musim keduanya di kelas MotoGP.
Fabio Di Giannantonio bisa dikatakan satu-satunya pembalap Ducati yang paling sulit berkembang.
Pada musim pertamanya di MotoGP 2022, dia pernah sekali mencatatkan hasil apik pada seri balap di Sirkuit Mugello, Italia.
Diggia, sapaan akrabnya, berhasil mencatatkan pole position dengan menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi yang berlangsung hujan.
Sayangnya, posisi apik tersebut belum bisa dimanfaatkan Diggia meraih hasil terbaik pada balapan kandangnya.
Sebagai pole sitter, dia justru merosot hingga harus puas finis di posisi ke-11.
Baca Juga: Dani Pedrosa Bongkar Pembicaraan Telepon dengan Marc Marquez Saat Ingin Tinggalkan Honda
Setelah itu, Diggia masih kesulitan selama musim pertamanya berkompetisi di kelas utama.
Pada musim keduanya di tahun ini, Diggia juga hanya lebih banyak bersaing untuk posisi 10 besar.
Diggia bahkan kalah cepat dari Alex Marquez yang baru tiba musim ini yang sudah meraih podium pertamanya pada GP Argentina.
Hingga akhirnya hasil terbaik tiba untuk Diggia pada MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika dengan finis keempat.
Sebelum itu, pencapaian terbaiknya adalah dua kali finis di posisi ke-8 pada GP Prancis dan GP Jepang.
Hasil terbaik di GP Indonesia ternyata bukan kebetulan, Diggia mampu melanjutkan performa imperesifnya di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Diggia tampil secara luar biasa dengan bersaing di barisan depan dan berhasil merebut podium pertamanya.
Pembalap berusia 25 tahun itu tampak tampil menggila dan lebih ambisius di saat posisinya di Gresini sudah resmi tergeser oleh sang juara dunia MotoGP enam kali, Marc Marquez.
Penampilan apik Diggia tersebut mencuri perhatian dari bos Ducati dengan memberikan apresiasi.
General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna mengatakan bahwa ia senang melihat tekad Diggia dalam dua balapan terakhir ini di Indonesia dan Australia.
"Hal yang sama berlaku untuk Tim Gresini, yang Di Giannantonio-nya berhasil naik podium untuk pertama kalinya di kelas utama," kata Dall'Igna dalam pernyataan resmi Ducati.
"Seorang pembalap yang telah menunjukkan dirinya lebih tangguh dan lebih bertekad dari sebelumnya."
"Protagonis di antara yang terbaik di semua balapan baru-baru ini," ujarnya.
Podium di kelas utama juga menyelesaikan tugas Diggia yang selalu mempersembahkan podium untuk Gresini sejak tampil di kelas Moto3.
Bos Gresini Racing, Nadio Padovani juga mengaku menyesal dengan terpaksa melepas pembalap yang sudah mereka bina sejak muda.
"Saya menyesal telah melepaskan Fabio Di Giannantonio, pembalap yang dibawa suami saya ke Kejuaraan Dunia dan tumbuh bersama kami," ujar Padovani, beberapa waktu yang lalu.
Setelah terdepak dari Gresini, peluang terbesar Diggia untuk tetap bertahan di MotoGP adalah dengan bergabung ke Honda yang meninggalkan satu kursi kosong usai Marc Marquez hengkang.