Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pandit Malaysia Ungkap Perbedaan Cara Main Saddil Ramdhani di Timnas Indonesia dan Sabah FC

By Lukman Adhi Kurniawan - Jumat, 27 Oktober 2023 | 10:45 WIB
Hariz Danial (kanan) sedang menghalau bola yang dikuasai Saddil Ramdani (kiri) dalam laga Pra Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara timnas Indonesia versus timnas Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Winger Timnas Indonesia, Saddil Ramdani, dianggap pandit sepak bola asal Malaysia punya cara bermain yang berbeda jika dibandingkan dengan performanya di Sabah FC.

Pandit yang bernama Keesh Sundaresan itu menilai Saddil versi Sabah FC tidak muncul di Timnas Indonesia.

Sundaresan mencoba menjawab pertanyaan netizen kenapa Saddil terkadang tidak tampil maksimal saat bermain di Timnas Indonesia, berbeda ketika dia tampil untuk klub. 

Sang pandit pun memberikan pendapatnya soal alasan Saddil Ramdani tampil berbeda saat di Timnas Indonesia dan Sabah FC.

Menurutnya, saat berada di klub, Saddil tidak memiliki tugas bertahan sehingga bisa fokus menyerang.

Taktik tersebut yang coba dimaksimalkan oleh pelatih Sabah FC, Ong Kim Swee.

Apalagi, pelatihnya tersebut sudah cukup paham dengan cara bermain Saddil.

Sementara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, meminta semua pemain aktif saat menyerang dan bertahan meski berada di posisi depan.

Baca Juga: Elkan Baggott Nihil Kabar dari Ruang Perawatan, Pelatih Ipswich Town Indikasikan Berita Baik untuk Timnas Indonesia

"Kenapa kita tidak mendapatkan Saddil versi Sabah FC di Timnas Indonesia?," ujarnya.

"Jawabannya tidak mudah tetapi salah satu faktor adalah cara Saddil digunakan."

"Cara Saddil digunakan oleh pelatih Ong Kim Swee adalah dia pemain yang tidak memiliki tanggung jawab untuk bertahan."

"Pemain yang tidak memiliki tanggung jawab posisi," kata Keesh Sundaresan dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube Astro Arena.

Saat punya kebebasan di area pertahanan lawan, Saddil bisa melakukan tusukan yang cukup krusial.

Dia juga bisa memaksimalkan kemampuan membaca ruang saat memberikan assist terukur.

Selama di Sabah FC, dia sudah menciptakan 23 assist dan 14 gol dari 60 pertandingan.

Sundaresan menilai bahwa hal tersebut yang membuat Saddil tampil cukup berbeda saat berada di Timnas Indonesia dan klub.

"Di Sabah dia diberi kebebasan sepenuhnya untuk bergerak ke depan."

"Seolah-olah menjadi second striker untuk mendapatkan ruang."

"Karena dia adalah pemain yang saat memiliki ruang mampu mengeksploitasi situasi tersebut," pungkasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P