Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran nomor satu Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, masih harus puasa gelar setelah bertanding pada final French Open 2023.
Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin (China) membuat duet kidal asuhan pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele. itu menjadi runner-up setelah menang melalui rubber game.
Bertanding di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Minggu (29/10/2023), Jiang/Wei yang sempat perang dingin pada Denmark Open 2023 menang dengan skor 21-17, 15-21, 21-12.
Bagi Jiang/Wei, ini merupakan gelar ketiga mereka tahun ini setelah Ruichang China Masters (Super 100) dan Swiss Open (Super 300). Kali ini mereka meraih titel turnamen Super 750.
Di sisi lain, Tang/Tse yang menembus final kedua tahun ini setelah Hong Kong Open juga dikalahkan wakil Negeri Tirai Bambu.
Saat tampil pada partai puncak di rumah sendiri, Tang/Tse juga takluk di tangan Wei Ya Xin. Namun, saat itu Wei yang juga pemain kidal bertandem dengan Guo Xin Wa.
Terakhir kali Tang/Tse naik podium kampiun pada Korea Masters 2019 atau empat tahun lalu.
Jalannya pertandingan.
Tang/Tse memimpin lebih dulu dengan mencetak tiga poin beruntun 3-0. Jiang/Wei mencetak angka pertama 1-3 dan mendekat 2-3.
Tang/Tse membuka jarak 4-2, tetapi Jiang/Wei mendekat 3-4. Pengembalian Wei yang menyangkut di net memberi poin tambahan bagi Tang/Tse 6-3.
Jiang/Wei mendekat 4-6, tetapi Tang/Tse menjauh 7-4. Jiang/Wei berusaha mengejar ketinggalan 5-7.
Namun, sambaran Tang saat membalas servis Wei membuat mereka menjauh 8-5. Jiang/Wei menipiskan jarak 7-8.
Tang/Tse menjaga keunggulan 10-7. Jiang/Wei menahan laju Tang/Tse 9-10. Kesalajan Jiang membuat Tang/Tse unggul pada interval 11-7.
Selepas jeda interval, Jiang/Wei mendekat dan menyeimbangkan skor 11-11. Jiang/Wei lalu melanjutkan momentum dengan mencetak dua poin berikutnya.
Perolehan poin semakin ketat saat Tang/Tse menyamakan kedudukan 13-13. Tetapi, Jiang/Wei menjauh lagi 15-13.
Tang/Tse yang bermain lebih agresif untuk mendekat 14-15 yang dibalas Jiang/Wei dengan menjauh hingga 19-14.
Tang/Tse berusaha mengejar ketinggalan 15-19 dan direspons Jiang/Wei dengan game point 20-15.
Tang/Tse menipiskan jarak 17-20. Tetapi, Jiang/Wei yang sudah unggul memastikan gim ini menjadi milik mereka.
Pada gim kedua, Jiang/Wei membukukan angka lebih dulu yang langsung disamakan Tang/Tse 1-1.
Tang/Tse lalu menjauh 9-2 karena Jiang/Wei banyak melakukan kesalahan.
Jiang/Wei berusaha mengejar ketinggalan 3-9 yang dibalas Tang/Tse dengan tiga poin beruntun hingga mereka memimpin pada interval 11-3.
Seusai interval, Jiang/Wei menambah satu angka. Akan tetapi, kondisi tersebut tidak bertahan lama katena Tang/Tse melanjutkan dominasi mereka 13-3.
Jiang/Wei mencetak empat poin beruntun untuk mendekat 13-7. Perlahan, Jiang/Wei mengejar 11-16.
Tang/Tse merespons dengan tambahan poin 18-11 setelah mencetak dua poin beruntun.
Keunggulan ini dijaga Tang/Tse hingga game point 20-12. Jiang/Wei mendekat 15-20. Namun, Tang/Tse yang sudah memegang kendali permainan mampu memaksa terjadinya rubber game.
Saat gim penentuan, Jiang/Wei unggul 6-1 pada awal. Setelah itu, laga sempat dihentikan setelah Tse meminta perawatan medis karena merasakan gangguan pada bahu kirinya.
Laga kembali terhenti setelah pihak penyelengagara menempekan selotip di bagian pinggir lapangan karena karet lapangan sedikit terbuka dan bisa membahayakan atlet/
Tang/Tse menipiskan jarak 4-6 dan 6-7. Jiang/Wei menjaga keunggulan hingga interval 11-7.
Seusai interval, Jiang/Wei menjauh 12-7. Tang/Tse mempertebal keunggulan 18-9. Tang/Tse mencoba bangkit 10-18.
Namun, Jiang/Wei bermain kian impresif hingga mereka unggul jauh 19-10.