Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, membawa pulang gelar dari French Open 2023.
Kepastian ini didapat setelah Jonatan mengandaskan Li Shi Feng (China) di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Minggu (29/10/2023).
Jonatan menang dengan skor 16-21, 21-15, 21-14. Melalui kemenangan ini, Jonatan semakin unggul 4-0 atas Li yang tahun ini mengambil gelar Asian Games 2022 Hangzhou dari tangannya.
Pebulu tangkis 26 tahun tersebut sebelumnya meraih keping medali emas pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Tetapi, penampilannya menurun pada Asian Games 2022 dengan langsung tersingkir pada babak pertama nomor perorangan setelah kalah dari Chou Tien Chen (Taiwan).
Jonatan juga gagal menyumbang poin bagi Indonesia pada nomor beregu Asian Games yang menggunakan format Thomas Cup tersebut.
Padahal, sepekan sebelumnya Jonatan naik podium kampiun pada Hong Kong Open 2023 yang berlevel Super 500.
"Pertama Puji Syukur, Puji Tuhan karena ini adalah titel pertama saya di level Super 750 yang sudah lama saya nanti-nantikan. Sudah beberapa kali saya masuk final tapi belum mampu juara," kata Jonatan dalam siaran resmi PBSI.
"Tidak mudah, saya ada sedikit tegang di awal-awal laga. Banyak melakukan kesalahan sendiri," aku Jonatan.
"Pada gim kedua, saya melakukan perbaikan dengan bermain lebih rapi dan mencoba untuk membuat lawan banyak berlari."
Jonatan juga berhasil membalas kekalahan Anthony Sinisuka Ginting yang langkahnya dihentikan Li pada perempat final.
Jonatan memulai gim pertama dengan terlalu lambat. Meski mengantongi skor pertama duluan lewat smes lurus, berikutnya ia kehilangan empat poin beruntun.
Dari kesalahan sendiri dan dari salah antisipasi pukulan lawan yang sulit diterka membuat ia kalah 1-4.
Smes silang kencang dari Li gagal diredam, Jonatan semakin tertinggal 3-8. Momentum sempat didapatkan Jonatan ketika ia mampu menerapkan ritme permainan di bawah kendalinya sampai mendekat 7-10.
Sayangnya kesalahan sendiri banyak membuat Jonatan rugi dan masiih terus tertinggal.
Jonatan tidak bisa nyaman mendapatkan kesempatan menyerang dari smes, banyak bola-bolanya diredam oleh Li dengan pengembalian yang membuat Jonatan kesulitan.
Beberapa angka sempat ditambah Jonatan lewat kesalahan Li hingga skor mendekat 10-13. Li seakan berupaya mengganggu konsentrasi Jonatan dengan meminta lapangan dipel akibat keringat.
Wasit dengan tegas meminta Li menggunakan sepatunya sendiri.
Jonatan mendekat 11-13 hingga 12-14. Sayangnya momentumnya kembali hilang setelah Li mempercepat tempo permainan dan merebut gim pertama dengan kemenangan 21-16.
Memasuki gim kedua, start Jonatan sebenarnya cukup bagus. Ia lebih berani dalam bertahan dan menyerang hingga unggul 4-1.
Tetapi, unforced error beruntun membuat skornya disamakan dengan mudah. Defens Jonatan tidak lagi kuat menahan gempuran serangan Li.
Ia berbalik tertinggal 7-9 tetapi kondisi fisik Li mulai terlihat goyah dan staminanya mulai terkuras.
Jonatan sempat menyusul 9 sama sebelum tertinggal lagi 9-11. Setelah interval, Li Shi Feng berupaya mengulur waktu saat wasit sudah meminta para pemain untuk segera kembali ke lapangan dan memulai laga.
Akibatnya, juara All England Open 2023 itu diganjar kartu kuning dan mendapat teguran tegas. "Li, jika saya sudah bilang 20 detik, Anda harus segera kembali ke lapangan," ujar wasit bernama Amparo Meca asal Spanyol itu.
Momentum tersebut dimanfaatkan Jonatan. Ia berhasil sedikit demi sedikit merapatkan skor hingga berbalik memimpin 13-12.
Pergerakan kaki Li semakin berubah lebih lambat. Kondisi fisiknya mulai terlihat terkuras dalam menjalani laga bak karet yang telah berjalan lebih dari 43 menit.
Jonatan terus memimpin hingga 17-13. Li benar-benar terlihat seperti habis bensin, ia kesulitan meladeni reli dari Jonatan yang akhirnya berhasil merebut gim kedua dengan skor 21-15.
Pada gim ketiga, Jonatan dan Li sama-sama ketat sampai 11-10 Jonatan memimpin.
Sempat terjadi insiden ketika Li terpeleset saat hendak mengambil pengembalian dari Jonatan dan dia meminta perawatan medis, dalam kedudukan 15-11 untuk keunggulan Jojo.
Setelah tidak terjadi cedera serius padanya, Li tetap kembali melanjutkan laga.
Namun selain kondisi fisik yang menurun drastis serta insiden terpeleset, kepercayaan diri Li juga ikut memudar hingga banyak melakukan error. Jonatan berhasil memanfaatkan hal tersebut hingga mengunci kemenangan.
"Tadi setelah pertandingan selesai, saya merasa speechless. Di dua sampai tiga turnamen terakhir, saya tidak bermain optimal lalu banyak orang meragukan, tetapi balik lagi rencana Tuhan kita tidak pernah tahu," tutur Jonatan.
"Jadi saat di bawah, saat di atas saya mau menikmati setiap momennya."
"Gelar ini pastinya menambah semangat dan motivasi saya. Berikutnya ada Japan Masters dan China Masters, saya mau fokus ke sana. Dan semoga bisa melangkah ke BWF World Tour Finals," kata Jonatan.
Hasil ini membuat Jonatan berhasil mengukir sejarah baru sebagai tunggal putra Indonesia kedua yang menjadi juara pada French Open setelah terakhir kali Taufik Hidayat meraihnya pada 2010.