Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Rahmat Hidayat, mengaku senang akhirnya bisa segera debut dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo pada Korea Masters 2023 di Gwangju Women's University, Gwangju, 7-12 November.
Sejak diumumkan pada 28 Juni akan berpartner dengan Kevin karena Marcus Fernaldi Gideon menjalani operasi dan pemulihan cedera di kaki kanannya, Indonesia International Challenge ditargetkan sebagai turnamen debut Kevin/Rahmat.
Tetapi, mereka batal mengikuti turnamen tersebut karena setelah berdiskusi dengan pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, persiapannya kurang dan level turnamennya masih di bawah.
Kevin/Rahmat mengantongi poin 29.445, hingga langsung berada di peringkat 50 besar di ranking BWF.
Jika sudah turun di tiga turnamen, notional point milik Kevin/Rahmat dianggap hangus dan poin yang dipakai untuk ranking mereka adalah hasil dari tiga ajang yang mereka ikuti.
Oleh karena itu, Kevin/Rahmat harus selektif memilih turnamen yang diikuti.
Berada di peringkat 50 besar dunia membuat Kevin/Rahmat bisa mengikuti turnamen Grade 2, mulai dari turnamen BWF level Super 100, Super 300, hingga kualifikasi Super 500.
"Ssejauh ini persiapan (dengan Kevin) sudah bagus. Perkembangan latihan sama chemistry-nya juga sudah bagus," kata Rahmat kepada media, termasuk BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Yang paling diperhatikan adalah rotasi saat bermain bagaimana enaknya karena kami sama-sama pemain depan," ucap pemain berusia 20 tahun itu.
"Jadi, sama-sama maju pasti kalau sudah memancing bola. Kami mencari celah untuk siapa yang maju siapa yang tidak."
Saat akan resmi debut Rahmat mengaku penantiannya akhirnya terwujud. Pasangan ini sudah dijuluki Keramat yang merupakan akronim dari Kevin dan Rahmat.
Baca Juga: Kebesaran Hati Marcus Gideon Saat Ucapkan Ikhlas Pisah Permanen dengan Kevin Sanjaya
"Ekspektasi lebih ke akhirnya bisa debut karena saat kemarin turnamen yang akan kami ikuti dicanceled."
"Kami tidak memiliki target, tetapi step by step saja. Pesan dari Kevin tidak ada, tetapi saya lebih banyak menambah jam latihan," ujar Rahmat.
Rahmat menjelaskan saat bertanding mereka akan melakukan rotasi permainan, tidak terlalu memikirkan posisi.
"Jadi, sekarang kami ambilnya siapa saja yang lebih cepat ke depan."
Rahmat/Kevin akan memulai petualangan mereka dengan melawan sesama pasangan baru yaitu Jin-yong/Ki Dong-ju (Korea Selatan).
"Untuk lawan babak pertama mungkin masih bisa diatasi. Untuk lawan babak kedua sudah mulai, sulit. Kami pasti memiliki strategi untuk itu," kata Rahmat.
Kevin/Rahmat juga akan mengikuti Kumamoto Masters Japan 2023 (14-19 November) dari babak kualifikasi.
Sebelumnya, pemain asal PB Djarum itu menjadi tandem Pramudya Kusumawardana karena Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang menjadi partner reguler Pramudya mengalami cedera sehingga harus rehat selama enam bulan.
Meski begitu, Rahmat tidak mempersoalkan karena dia ingin memanfaatkan kesempatan tersebut.
Rahmat sebenarnya berpasangan dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah.
"Sebenarnya selagi saya masih muda. Jika saya berpasangan dengan partner asli (Rayhan) mungkin tidak mendapat pengalaman bersaing di level atas secepat ini. Saya berpikirnya lebih untuk pengalaman," tutur Rahmat.
"Saya juga baru tahu akan dipasangkan dengan Kevin saat diwawancara oleh media. Saya cuma tahunya mas Kevin memilih saya. Jadi, ya sudah tidak bisa menolak juga kan. Senior masa kita tolak," aku Rahmat.
Rahmat mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak terlalu dekat dengan sosok Kevin Sanjaya,
"Tetapi, komunikasinya lebih masuk dengan saya daripada yang lain. Orangnya pendiam, tetapi asyik juga. Pastinnya saya yang banyak bicara ke mas Kevin," ujar Rahmat sambil tertawa.
Dengan berbagai prestasi yang diraih Kevin termasuk pernah menjadi ganda putra nomor satu dunia bersama Marcus, Rahmat mengaku tidak merasa terbebani.
Baca Juga: Herry IP Rela jika Hanya Ada 1 Wakil Ganda Campuran Indonesia yang Lolos Olimpiade Paris 2024
"Saat latihan biasa saja mungkin karena belum pertandingan. Jadi, belum tahu rasanya. Saya tidak memikirkan soal gelar karena kami semua di sektor ganda putra sama saat latihan," kata Rahmat.
"Latihan kami sudah padu, tetapi masih ada yang kurang sehingga kami mundur dulu mengikuti pertandingan. Setelah latihan, kami pasti ada evaluasi seperti bagaimana servisnya, buang bolanya bagaimana."
Meski punya kesempatan menimba ilmu dari pemain yang lebih berpengalaman, Rahmat mengaku jadi belum memiliki kesempatan membuktikan diri dengan partner asli.
"Saya dan mas Kevin mengalir saja. Sebenarnya saya juga tidak mengajak bicara lebih dulu, tetapi terkadang dia mulai (bicara) duluan sehingga kami bisa berbicara panjang."
"Salah satu hal yang kami benahi pastinya power karena kami sama-sama pemain depan. Jadi, mau tidak mau saya yang jadi cover belakang. Saya banyak latihan untuk menambah power," ucap pemain yang bergabung dengan pelatnas sejak 2020 itu.
"Di klub saya belum pernah bertemu mas Kevin karena saya masuk Djarum pada 2017, sementara mas Kevin sedang bagus-bagusnya itu."