Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Timnas U-17 Kanada berambisi catat sejarah baru dalam Piala Dunia U-17 2023 usai tak pernah raih kemenangan dalam 21 pertandingan yang sudah dilakoni di turnamen dua tahunan itu.
Tergabung dalam grup B bersama Spanyol, Mali, dan Uzbekistan, skuad berjuluk The Canucks itu akan segera memulai debutnya di Piala Dunia U-17 2023 Indonesia pada Jumat (10/11/2023).
Dijadwalkan akan menghadapi Spanyol di laga pertama, tentu hal tersebut bukanlah perkara mudah bagi skuad besutan Andrew Olivieri itu.
Mengingat Spanyol adalah tim yang kuat yang telah punya catatan apik sepanjang Piala Dunia U-17 berlangsung.
Catatan terbaik yang dimiliki Spanyol berupa runner-up Piala Dunia U-17 sebanyak empat kali pada tahun 1991, 2003, 2007, dan 2017.
Berbanding terbalik dengan timnas U-17 Kanada yang sama sekali belum torehkan prestasi dalam ajang bergengsi internasional tersebut.
Pertandingan antara The Canucks melawan La Rojita (julukan Spanyol) ini akan digelar di Stadion Manahan, Solo, pada Jumat (10/11/2023) mendatang.
Mendapati negaranya yang masih nihil prestasi di ajang Piala Dunia U-17 ini, wajar saja jika sang pelatih, Andrew Olivieri menekankan timnya untuk mampu raih kemenangan perdana.
Baca Juga: Kala Shin Tae-yong Berlaga di Piala Dunia U-17, Cetak 2 Gol dan Bawa Korsel Tembus Perempat Final
Mengingat sepanjang sejarah, dalam 21 pertandingan yang dilakoni selama keikutsertaannya di Piala Dunia U-17 ini, Les Rouges hanya mendapati empat laga imbang.
Sementara sisanya berakhir harus menelan kekalahan.
Dalam turnamen serupa empat tahun lalu, timnas U-17 Kanada langsung kalah telak 1-4 atas tuan rumah Brasil.
Telah menyiapkan skuad pada dua tahun setelahnya, sayang sekali Piala Dunia U-17 2021 Peru harus dibatalkan mengingat kondisi pandemi global.
Berbekal siklus yang terjadi di Piala Dunia U-17 2019, Olivieri berharap timnya yang saat ini mampu berbenah lebih baik.
Namun bukanlah hal yang mudah jika pertandingan pertama saja sudah dihadapkan dengan Spanyol.
Tak ingin kalah sebelum bertading, pelatih berusia 42 tahun itu terus menghilangkan perasaan rasa takut yang dimiliki anak asuhnya terhadap calon lawan.
"Saya terus mengatakan (untuk para pemain) agar mengendalikan perhatian mereka dan fokus pada hal yang benar saat berada di lapangan," ungkap Olivieri dilansir Bolasport.com dari laman resmi FIFA.
Baca Juga: Senegal U-17 Uji Coba dengan Akademi Persib, Kedua Tim Dapat Pengalaman
Mengamati salah satu pemain Spanyol, Olivieri tertarik pada salah satu ujung tombak La Rojita.
Ia berharap anak didiknya terus fokus meski tengah dihadapkan posisi one on one dengan pemain yang baru-baru ini mencetak gol di tim senior Barcelona saat melawan Athletic Bilbao.
"Saya memikirkan penyerang tengah Spanyol, Marc Guiu."
"Bayangkan jika (para pemain) berdiri di hadapannya tetapi seluruh ide yang ada di pikirannya adalah sebuah gangguan." kata Olivieri.
Tentu bukanlah hal tersebut yang ia inginkan dari permainan Alessandro Biello dkk di dalam lapangan.
"Yang perlu (pemain) fokuskan hanyalah apa yang kalian lakukan di lapangan melawan penyerang tengah itu."
"Bukan siapa dia, bukan di mana dia berada, bukan di mana dia bermain," tambahnya.
"Kalian dapat menerapkannya pada lawan mana pun yang akan kami hadapi."
Baca Juga: Cuaca Indonesia Tak Berbeda Jauh, Timnas U-17 Mali Siap Tempur di Piala Dunia U-17 2023
"Ini hanya tentang tetap pada tugas dan mengendalikan fokus pada hal yang benar," tandasnya.
Selesai menghadapi Spanyol, timnas U-17 Kanada sudah ditunggu Uzbekistan di venue yang sama, pada Senin (13/11/2023).
Sementara babak penyisihan grup yang terakhir akan mempertandingkan timnas U-17 Kanada melawan Mali di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Kamis (16/11/2023).