Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ganda campuran Indonesia, Adnan Maulana/Nita Violina Marwah, merasa kecewa usai tersisih dari Korea Masters 2023.
Adnan/Nita menjalani ujian berat saat tampil pada babak kedua turnamen Korea Masters 2023 hari ini, Kamis (9/11/2023).
Pada fase 16 besar turnamen BWF Super 300 ini, Adnan/Nita bersua wakil tuan rumah, Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.
Sebagai informasi, Seo/Chae merupakan salah satu andalan Korea Selatan yang memiliki label sebagai juara dunia 2023.
Bertanding di Gwangju Women's University Stadium, Korea Selatan, Adnan/Nita tampak kesulitan menandingi permainan mereka.
Memakan durasi selama 33 menit, Adnan/Nita takluk di tangan unggulan pertama itu dua gim langsung 15-21, 17-21.
Kekalahan dari ganda campuran peringkat keempat dunia itu tentunya menjadi hal yang mengecewakan bagi Adnan/Nita.
Usai menjalani pertandingan tersebut, Adnan Maulana mengaku sudah berupaya tampil habis-habisan untuk membendung Seo/Chae.
Dengan pengalaman yang dimiliki Seo/Chae, dia sama sekali tidak memikirkan soal hasil akhir pertandingan hari ini.
Baca Juga: Korea Masters 2023 - Shesar Sesali Satu Hal Setelah Dibalas Dendam oleh Musuh Lama Sedekade Lalu
"Tadi kami bermain tidak memikirkan menang kalah ya, mereka lebih berpengalaman," kata Adnan, melalui siaran PBSI.
"Kami coba mengeluarkan saja apa yang kami punya," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, Adnan menilai permainan yang ditunjukkan Seo/Chae sangat solid, terutama pertahanan mereka yang susah ditembus.
Seo/Chae juga jarang membuat kesalahan sehingga hal ini menjadi pelajaran bagi Adnan untuk menjalani turnamen berikutnya.
"Lawan rapat sekali dan sudah tahu setiap pukulannya mau diarahkan kemana," ucap Adnan menegaskan.
"Selain itu mereka juga jarang melakukan kesalahan-kesalahan," tuturnya menambahkan.
Hal yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Nita Violina Marwah di mana kesalahan sendiri masih menjadi 'hantu' baginya.
Terlepas dari hal tersebut, Nita merasa lebih bisa mengimbangi lawan jika bermain lebih aman.
"Tadi kami banyak mati sendiri," kata Nita menjelaskan.
"Mungkin kalau kami bermain lebih safe, pertandingannya bisa lebih ketat dan kami bisa lumayan mengimbangi mereka."
"Masih banyak yang harus ditingkatkan terutama saya," tuturnya menambahkan.