Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Franco Morbidelli, merenungkan insiden towing Marc Marquez (Repsol Honda) pada kualifikasi MotoGP Malaysia 2023 di Sirkuit Sepang, Sabtu (11/11/2023).
Morbidelli memergoki Juara Dunia MotoGP enam kali itu membuntutinya atau melakukan towing pada kualifikasi pertama (Q1).
Dikutip dari laman resmi MotoGP, towing adalah perilaku atau strategi pembalap dengan cara membuntuti atau berada di belakang pembalap lain untuk mendapatkan keuntungan slipstream.
Slipstream yaitu aliran angin bebas atau free air yang mengalir tepat di belakang pembalap.
Morbidelli enggan untuk diikuti Marquez. Murid Valentino Rossi itu tampak melambaikan tangan kirinya untuk meminta Marquez melewati motor yang dikendarainya.
Awalnya, Marquez enggan memacu motornya sehingga tampak ikut melambat di belakang Morbidelli.
Marquez terpaksa melewati Morbidelli. Tak lama berselang, Marquez terjatuh saat mencoba untuk mengejar waktu agar lolos ke Q2 dan bersaing memperebutkan pole position.
Kakak kandung Alex Marquez itu tampak tak bisa mengendalikan RC213V di sebuah tikungan, tergelincir, dan jatuh.
Akibatnya, pembalap 30 tahun itu akan start dari posisi ke-20 pada balapan MotoGP Malaysia 2023 atau grid kedua dari belakang.
Morbidelli mengalami nasib lebih baik dengan menempati posisi ke-15.
Morbidelli lalu menyelesaikan balapan sprint ke-11 dan Marquez ke-21.
Morbidelli kemudian memperdebatkan perubahan sikap dan taktik towing Marquez.
"Saya membicarakan hal ini dengan Simon Crafar (Mantan pembalap GP500)
dan dia mengingatkan saya jika pembalap di depan tidak ingin dibuntuti, pembalap di belakang bisa melewatinya," kata Morbidelli dilansir Crash.
"Namun saat ini tidak demikian. Menurut pendapat saya, itulah yang terjadi saat ini pada MotoGP. Itu tidak baik atau buruk. Begitulah perkembangannya saat ini."
"Jika dulu momen saling tidak menghormati antar pembalap terjadi di lima lap terakhir sebuah balapan, hari ini sudah seperti itu sejak lap pertama latihan bebas pertama."
"Mungkin tekanannya meningkat. Kecepatan kami semakin dekat, zaman terus berubah. Saya tidak tahu. Tetapi hari ini seperti ini dan kami bermain sesuai aturan hari ini."
"Marc ingin menyerang karena menurutnya itu benar. Saya pikir tepat untuk tidak membuatnya menyerang di slipstream saya karena dia sering berhasil melewati sesi dengan menyerang."
"Rasanya tidak bijaksana membiarkan saya tersingkir dari Q1," ujar pembalap 28 tahun itu.
Morbidelli tidak menuntut aturan baru diterapkan.
"Jika Marc melewati Q1 dan membuat saya tidak lolos Q2 saya akan sangat kecewa," ujar Morbidelli.
Menanggapi hal tersebut, Marquez mengaku tidak mengetahui isyarat yang diberikan Morbidelli.
"Kami sempat berfoto dengan Franco Morbidelli. Saya tidak begitu tahu gerakan apa yang dia lakukan, saya tidak tahu apa maksudnya. Tapi gambar-gambar ini juga lucu untuk kejuaraan," kata Marquez.
Strategi towing merupakan salah satu strategi yang biasa dilakukan oleh pembalap di kelas utama MotoGP, terutama saat sesi latihan bebas atau sesi kualifikasi.
Salah satu pembalap yang biasa menggunakan strategi towing adalah Marquez.
Dalam beberapa tahun terakhir, pembalap asal Cervera, Spanyol ini kedapatan melakukan towing kepada para pembalap Ducati agar mendapatkan catatan waktu yang baik saat sesi latihan bebas atau kualifikasi.
Marquez, sejak kembali dari cedera, dikenal sering melakukan towing kepada pembalap lain untuk meningkatkan catatan waktunya.
Namun situasi ini tidak hanya terjadi satu kali pada Q1 saja, melainkan terulang lebih dari satu kali.