Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, buka suara dengan ketidakpastian yang meliputi Fabio Di Giannantonio pada MotoGP.
Partisipasi Fabio Di Giannantonio pada MotoGP musim depan masih belum diketahui sejak gagal mempertahankan posisinya di tim Gresini Racing.
Gresini akan mengandalkan Marquez bersaudara setelah mempertahankan Alex Marquez dan mendapat jackpot karena menjadi pelabuhan Marc Marquez yang frustrasi di Honda.
Di atas kertas, Gresini menjadi tim paling mewah karena memuat kombinasi dua pembalap dengan 10 gelar juara dunia di dalamnya.
Dari sudut pandang prestasi, langkah Gresini bisa dimaklumi.
Lebih-lebih, di awal musim Di Giannantonio kalah cepat dari Alex Marquez meski punya pengalaman lebih dengan motor Ducati Desmosedici GP.
Sadar bahwa masa depannya terancam, Di Giannantonio mampu membuat respons tepat dengan menunjukkan kecepatannya.
Hanya tiga hari setelah kabar perekrutan Marc Marquez diumumkan Gresini, sosok yang akrab disapa Diggia itu mencetak hasil terbaiknya di MotoGP.
Tangis Diggia pecah di parc ferme usai menyelesaikan balapan MotoGP Indonesia di urutan keempat sekaligus menjadi pembalap tim satelit terbaik dalam lomba di Mandalika.
Dalam balapan berikutnya yaitu MotoGP Australia, Diggia menaikkan daya tawar dengan mencetak podium pertamanya di kelas para raja setelah finis ketiga.
Secercah harapan berada di depan Diggia ketika dia kemudian dikait-kaitkan dengan satu kursi yang ditinggalkan Marc Marquez sendiri di Repsol Honda.
Sayangnya, perjuangan Diggia tak semulus yang dikira.
Honda disebut melirik kandidat lain dan kabarnya telah mencapai kesepakatan dengan Luca Marini dari tim Mooney VR46.
Setelah penampilan biasa saja dengan finis kesembilan pada balapan GP Thailand dan GP Malaysia, pembalap asal Roma kembali menunjukkan kualitasnya.
Pada seri MotoGP Qatar yang dihelat akhir pekan lalu, Diggia tampil impresif dengan finis kedua pada sprint dan mencetak kemenangan pada balapan.
Kemenangan Diggia makin dramatis karena diraih dengan mengalahkan juara bertahan sekaligus pembalap nomor satu Ducati yaitu Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Jika hanya melihat balapan utama, Diggia hanya kalah jumlah podium dari Bagnaia yang selalu finis tiga besar dalam lima seri terakhir sejak MotoGP Indonesia.
Sayangnya, hasil impresif ini masih belum memberi jaminan apapun tentang masa depannya di MotoGP.
Simpati kepada Diggia dikeluarkan oleh bos skuad Ducati sendiri yaitu Paolo Ciabatti.
"Hari ini Fabio lebih cepat daripada pembalap lainnya dan dia belum tahu apakah dia punya tim di MotoGP musim depan," kata Ciabatti kepada MotoGP.com.
"Saya akan bilang bahwa itu tidak bisa diterima karena dia telah menunjukkan di bagian terakhir kejuaraan bahwa dia adalah salah satu pembalap terbaik di sini saat ini."
"Akan tetapi, inilah yang terjadi dan kita harus menerimanya, saya harap dia bisa mendapatkan tim untuk tahun depan dan pastinya, kemenangan ini spesial baginya."
"Jadi bagus dia mendapatkannya dan saya senang untuk (hasil, red) Ducati 1-2-3."
Melihat kursi yang tersedia bagi Diggia, Ciabatti menunjuk VR46 yang kekurangan personel karena kabar kesepakatan antara Marini dan Repsol Honda.
Walau menjadi pemasok motor bagi VR46, Ducati sayangnya tidak punya suara dalam hal menentukan susunan pembalap.
Relasi Ducati dengan VR46 tak seerat dengan tim satelit mereka lainnya yaitu Pramac di mana pabrikan Borgo Panigale punya peran lebih besar.
"Saya pikir satu-satunya opsi sebenarnya, jika Marini pindah ke Honda, adalah VR46 untuk sekarang," ujar Ciabatti.
"Akan tetapi, situasinya tidak berada di tangan kami. Seperti yang kalian tahu, VR46 dan Gresini memutuskan pembalap mereka sendiri."
"Saya pikir dia menunjukkan bahwa dia pantas menang dan bahwa dia bisa menjadi pembalap yang sangat bagus bagi tim manapun."
Ciabatti juga mengatakan Ducati akan berusaha untuk membantu Di Giannantonio jika gagal mengamankan kursi untuk musim depan.
"Kalau tidak, kita lihat nanti apakah kami bisa menawarkannya sesuatu, meskipun jumlah wildcard untuk musim depan kemungkinan terbatas karena peraturaan yang baru."
"Jadi, bagaimanapun, saya berharap dia akan mendapatkan kontrak untuk tampil semusim penuh," sahutnya.
Adapun VR46 lebih tertarik untuk memboyong pembalap debutan dengan dua rider Moto2 yaitu Fermin Aldeguer dan Tony Arbolino masuk dalam daftar.
Meski demikian, kemenangan di Qatar serta fakta bahwa Aldeguer dan Arbolino sudah punya kontrak musim depan memberi peluang bagi Diggia.
Saat MotoGP Qatar manajer Diggia, Diego Tavano, terlihat terlibat pembicaraan dengan direktur tim VR46, Alessio Salucci, dan manajer tim, Pablo Nieto.
"Saya akhirnya melihat titik terang setelah periode yang sulit ini," terang Tavano kepada Sky Sport Italia.
"Penderitaan ini tidak mudah untuk dijalani. Saya pikir sesuatu bisa muncul, kam telah membuat pembicaraan pertama dengan VR46, saya optimistis."