Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) semakin mempersiapkan segala aspek untuk mewujudkan diterapkannya Virtual Asisstant Refree (VAR) di liga 1.
PT LIB berencana untuk menerapkan VAR pada pekan ke-24 liga 1 2023/2024.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) terus melaksanakan persiapan bertahap.
Setelah melatih wasit dan asisten wasit sebelumnya, kini fokus pelatihan beralih pada Replay Operator (RO) pada 13-21 November 2023.
Sebanyak 20 peserta dilibatkan dalam pelatihan RO dan akan bertuga diseluruh pertandingan Liga 1 2023/2024
Dikutip Bolasport.com dari ligaindonesiabaru.com, Direktur Operasional LIB, Asep Saputra menyampaikan pentingnya RO dalam menyediakan tayangan video yang diperlukan oleh wasit saat memimpin pertandingan.
“Dalam penerapan VAR, fungsi RO akan sangat menentukan."
"Karena itu pelatihan untuk RO mutlak diperlukan."
“Kami akan terus berproses dan direncanakan pada BRI Liga 1 2023/24 pekan ke-24, akan diterapkan VAR,” kata Asep.
Baca Juga: Cerita Striker Baru PSS asal Burundi Kaget dengan Permainan Timnas Indonesia dan Merasa Dipermainkan
Pelatihan RO dipimpin oleh lima instruktur dari Hawk Eye, perusahaan penyedia perlengkapan VAR.
Instruktur berasal dari berbagai negara.
Ada Lewis Watterson (Inggris), Gianro Compagno (Italia), Jake Lees (Australia), Florencia Silvetti (Uruguay), dan Ambar Bolanos (Ekuador).
Materi pelatihan mencakup tidak hanya pengenalan software yang digunakan, tetapi juga praktik pengoperasian peralatan secara langsung.
Selain itu, PT LIB juga memodifikasi fungsi ruangan di beberapa stadion untuk digunakan sebagai tempat oprasional VAR.
Karena tidak semua stadion di Indonesia memiliki VAR room.
"Artinya VAR room-nya itu akan ada di setiap venue pertandingan."
"Bentuknya ada dua, ada yang VAR roomnya di stadion, ada yang nanti kami siapkan kendaraan VAR, van-nya kami siapkan."
"Kami modifikasi khusus untuk menjadi ruang VAR, AVAR, dan Replay Operator dalam bekerja untuk setiap pertandingan."
"Kami sudah memetakan itu, termasuk ada 11-12 yang bentuknya van."
"Sisanya kami melihat, karena ada beberapa yang dipertimbangkan, kaitannya dengan ketersediaan ruangan, bagaimana juga maintenence selama pelaksanaan."
"Tapi itu sudah kami pertakan dan nanti akan kami sampaikan," kata Asep